kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar saham China dan Hong Kong tersungkur karena sengatan virus corona


Rabu, 22 Januari 2020 / 07:32 WIB
Pasar saham China dan Hong Kong tersungkur karena sengatan virus corona
ILUSTRASI. Warga China diimbau untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. REUTERS/Tyrone Siu


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Reli pasar saham di China daratan dan Hong Kong terhenti, setelah wabah pneumonia di ibukota provinsi Hubei, Wuhan, merenggut nyawa kembali. Dengan demikian, total korban virus ini sudah mencapai enam orang.

Mengutip South China Morning Post, para trader saham mulai melepas posisi mereka pada hari Senin, setelah laporan akhir pekan oleh pemerintah China tentang kasus yang dikonfirmasi meningkat menjadi lebih dari 100, dari hari sebelumnya.

Menurut media China, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus baru dari keluarga yang sama yang menyebabkan pandemi Sars 2003 itu, telah menyebar ke Shanghai, Shenzhen dan Beijing, menurut media China.

Baca Juga: Wall Street ikut tertekan virus corona yang sudah sampai AS

Kemarin (21/1/2020), indeks saham acuan Hong Kong jatuh 2,8%. Ini merupakan penurunan intraday terbesar sejak 11 November. Di Shanghai, Indeks Saham A (blue chip) melorot 1,4%, sementara indeks acuan serupa di Shenzhen turun sebanyak 1,3%.

Saham-saham maskapai penerbangan, agensi tur, hotel, taman hiburan dan restoran memimpin penurunan, di tengah kekhawatiran bahwa wabah serupa dengan virus 17 tahun sebelumnya akan menghalangi orang untuk berkumpul di tempat-tempat umum sehingga mengganggu pendapatan perusahaan.

"Itu reaksi spontan yang paling memengaruhi investor secara psikologis," kata Wu Kan, manajer investasi di Soochow Securities di Shanghai. "Epidemi akan menyebabkan volatilitas di pasar dalam jangka pendek tergantung pada bagaimana hasilnya."

Baca Juga: Harga emas dunia anjlok 1% setelah sentuh US$ 1.568, ini penyebabnya

Virus, yang saat ini dilambangkan 2019-nCov, pertama kali ditemukan di kota Wuhan China tengah, tepatnya di sebuah pasar basah lokal, di mana hewan hidup dari ayam hingga ular disembelih dan dijual dalam jarak dekat. Sebanyak 198 kasus pneumonia dilaporkan akhir pekan lalu. Enam orang tewas, sementara 25 orang dalam kondisi kritis, menurut komisi kesehatan Wuhan.

Dua kasus dikonfirmasi di Shanghai sebagai pusat komersial, sementara delapan dilaporkan di Shenzhen, menurut otoritas kesehatan setempat.

Maskapai penerbangan adalah salah satu di antara beberapa saham yang paling terpukul, di tengah kekhawatiran bahwa wabah virus akan menghalangi perjalanan udara seperti Chhina pada hari-hari awal liburan Tahun Baru Imlek. Pada musim ini, diperkirakan bakal ada 3 miliar perjalanan selama periode 40 hari liburan yang berakhir pada 18 Februari mendatang.

Angka itu termasuk 450 juta perjalanan oleh wisatawan Tiongkok ke tujuan favorit seperti Bangkok, Seoul, Osaka dan Tokyo.

Melansir South China Morning Post, sebuah kasus telah dilaporkan di Korea Selatan, hanya beberapa hari sebelum musim wisata dimulai.

Baca Juga: Virus mematikan China menyebar ke Amerika, pasar global cemas

Air China, maskapai penerbangan utama negara itu, memimpin penurunan tajam di bursa Hong Kong dan Shanghai. China Southern dan China Eastern, dua maskapai besar milik negara lainnya, juga menurun. Saham Cathay Pacific Airways, di Hong Kong, anjlok 5,6%. Ini merupakan penurunan saham intraday terbesar mereka dalam hampir empat bulan terakhir.

"Beberapa pelaku pasar mungkin terlalu cemas," kata Alan Li, manajer portofolio di Atta Capital di Hong Kong. “Pemerintah dan masyarakat umum lebih berpengalaman daripada 2003 ketika Sars terjadi. Sangat jelas di Hong Kong. Pada awalnya, orang-orang sudah mulai memakai masker, dan sekarang jumlah orang yang memakai masker semakin meningkat.”

Baca Juga: Reli Wall Street terhenti, kekhawatiran virus Corona menyelimuti pasar

Sementara itu, China International Travel Service, pemilik waralaba toko bebas bea negara, merosot 3,6% menjadi 83,75 yuan. Wisata Danau Tianmu Jiangsu, operator tur yang berbasis di China timur, jatuh 6,3%. Saham ini telah kehilangan nilai hampir 10% dalam dua hari.

Kemerosotan meluas ke Makau, di mana saham perusahaan kasino jatuh di tengah kekhawatiran berjangkitnya penyakit menular -otoritas kesehatan mengakui patogen bisa ditularkan antar manusia.

MGM China Holdings jatuh 6,2% menjadi HK$ 12,94 di Hong Kong, sementara Wynn Macau anjlok sebanyak 6%. SJM Holdings, salah satu kasino yang dioperasikan oleh keluarga raja judi Stanley Ho, turun 5,8%.

Sementara itu, meski pemerintah China mengatakan bahwa jenis baru coronavirus tidak mematikan atau menular seperti sindrom pernafasan akut yang parah (SARS), namun dampak wabah terhadap ekonomi dan pasar saham hampir dua dekade lalu masih teringat jelas di benak investor.

Baca Juga: Cegah virus misterius, Korea Utara larang turis asing masuk

Sars, yang pertama kali terdeteksi di Guangdong pada Desember 2002, menyebar ke hampir setiap provinsi di China dan 28 negara lainnya. Virus ini menginfeksi 8.069 orang dan menewaskan 772 orang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Namun, beberapa investor mengatakan dampak pneumonia Wuhan tidak akan sama dengan Sars dan momentum kuat pada saham akan terus berlanjut, mengingat respon cepat pemerintah dan langkah-langkah pencegahan awal yang diambil.

Baca Juga: Waspada tinggi, korban meninggal akibat virus misterius bertambah jadi 6 orang

Menurut Zhu Bin, kepala strategi di Southwest Securities, penurunan pada hari Selasa sebagian besar merupakan refleksi dari kekhawatiran investor tentang keberlanjutan pemulihan pertumbuhan setelah naiknya data ekonomi Desember.

"Koronavirus pneumonia Wuhan tidak memiliki dampak signifikan pada pasar saham," kata Zhu. "Tren penurunan di pasar saham lebih karena sentimen pasar yang lemah bahwa data ekonomi yang akan datang tidak akan menguntungkan."



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×