Sumber: Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Iran mengadakan latihan militer laut, darat, dan udara skala besar, tak lama setelah Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dan Angkatan Laut AS terlibat konfrontasi di Laut Oman terkait penyitaan sebuah kapal tanker minyak.
Latihan militer itu berlangsung mulai Minggu (711) pagi yang melibatkan tentara, kapal perang, kendaraan lapis baja, pesawat tempur berawak dan tak berawak, serta sistem rudal dan radar dalam kapasitas ofensif juga defensif.
Abdolrahim Mousavi, Panglima Tentara Iran, mengatakan kepada televisi Pemerintah Iran, latihan akan digelar di area seluas satu juta kilometer persegi di Timur Selat Hormuz, Laut Oman, dan bagian Utara Samudra Hindia.
Di darat, latihan akan diadakan di area Provinsi Sistan dan Balochistan juga Hormozgan di sekitar Pantai Makran.
Baca Juga: Buat cegat serangan udara Houthi, AS jual rudal US$ 650 juta ke Arab Saudi
“Karena kami menyadari bahwa musuh berusaha mengumpulkan informasi yang diperlukan setelah pasukan kami bergerak di daerah itu," kata Mousavi di Pangkalan Angkatan Laut Konarak.
"Mulai hari ini (7/11), kami memperkuat upaya kami untuk memantau pergerakan musuh yang telah dimulai beberapa hari yang lalu,” ujarnya, seperti dikutip Al Jazeera.
Mousavi menyebutkan, pada hari pertama latihan militer, kapal perang dan pasukan komando akan melakukan operasi untuk menembus pertahanan pantai musuh dari laut. Sementara pasukan Iran dan sistem rudal juga radar bakal mensimulasikan pertahanan garis pantai.
TV Pemerintah Iran juga menayangkan cuplikan speedboat yang bermanuver di laut, tentara yang menaiki helikopter tempur, dan pasukan komando yang terjun payung dari pesawat untuk mendarat di area pantai.
Baca Juga: Pejabat AS klaim Iran di balik serangan pesawat tak berawak di pangkalan AS di Suriah
Tentara Iran dan IRGC telah mengadakan beberapa latihan militer skala besar di berbagai bagian negara itu dalam beberapa bulan terakhir di tengah ketegangan dengan AS, ancaman oleh Israel, dan ketidaksepakatan dengan tetangga Azerbaijan.
Pejabat militer Iran pada Minggu terus memuji kemampuan militer negara itu dalam kaitannya dengan konfrontasi atas sebuah kapal tanker berbendera Vietnam yang dipublikasikan pada Rabu (3/8) pekan lalu.
Iran menuding AS mencoba merebut kapal tanker itu untuk "mencuri" muatannya, minyak dari Iran. Tidak jelas ke mana tujuan kapal tanker tersebut.
Televisi Pemerintah Iran menayangkan rekaman dramatis dari insiden tersebut, yang terjadi pada 25 Oktober lalu, menunjukkan tentara Iran menaiki kapal tanker tersebut. Lalu, memberi peringatan kepada kapal perang dan helikopter AS.
Kapal tanker itu, yang disebut Sothys, dan awaknya sekarang berada dalam tahanan Iran. Vietnam mengatakan, telah memulai pembicaraan untuk membebaskan mereka.
Para pejabat AS memberikan laporan yang kontras tentang apa yang terjadi selama insiden tersebut, dengan menyatakan klaim Iran bahwa mereka telah mencoba untuk mencuri minyak mereka tidak benar. Keberadaan pasukan AS saat itu hanya untuk memantau situasi.