kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca ledakan di Lebanon, Australia dikhawatirkan terjadi kasus serupa, ini alasannya


Jumat, 07 Agustus 2020 / 11:14 WIB
Pasca ledakan di Lebanon, Australia dikhawatirkan terjadi kasus serupa, ini alasannya
ILUSTRASI. Pasca ledakan di Lebanon, Australia dikhawatirkan terjadi kasus serupa. REUTERS/Mohamed Azakir


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Canbera. Pasca peristiwa ledakan di Lebanon, kekhawatiran potensi tragedi serupa di Australia meningkat. Ledakan di Lebanon terjadi di gudang Amonium Nitrat. Di Australia, banyak penimbunan Amoniun nitrat yang juga memiliki potensi bahaya meledak.

Melansir Daily Mail, bahan kimia Amonium nitrat itu tersimpan di 170 situs di Australia Selatan dengan sebuah stok besar di Newcastle, Sydney Utara. Yang paling mengkhawatirkan adalah penimbunan amonium nitrat besar-besaran di sebuah fasilitas di Orica, Sydney Utara.

Baca juga: Eks orang terkaya ke-40 RI terancam 7 tahun penjara di Singapura, ini perkaranya

Tempat itu berjarak 3 kilometer dari CBD Newscastle dan 800 meter dari para penduduk di wilayah Stockton. Hingga 12.000 ton bahan kimia amonium nitrat disimpan di sebuah pabrik Pulau Kooragang Orica, yang menghasilkan 430.000 ton setiap tahunnya.

Lebih dari 300 penduduk setempat berkampanye untuk merelokasi pabrik atau mengurangi persediaan jauh sebelum ledakan pada Selasa (4/8/2020) di Beirut, Lebanon terjadi. "Ini akan menjadi bencana bagi Newcastle jika itu terpicu dan meledak," kata juru bicara Stockton Community Action Group, Keith Craig kepada Today Show, Kamis (6/8/2020).

"Kemungkinannya rendah, tetapi jika Anda melihat risikonya, jika memang terjadi, hasilnya akan menjadi bencana besar."

Craig memperbarui seruannya agar pabrik mengurangi jumlah amonium nitrat dan mempertimbangkan untuk memiliki fasilitas penyimpanan terpisah jauh dari masyarakat. "Ini berkaitan betul dengan masyarakat, dengan regulator dan pemerintah, betapa kuatnya bahan peledak ini dan itu butuh perhatian yang nyata," kata Craig.

“Kecelakaan dapat terjadi dan dalam kasus ini dan jika terjadi tentu akan menjadi bencana besar. Ini bukan tempat yang tepat untuk produksi bahan kimia semacam itu," imbuhnya.

Namun, pihak perusahaan bersikeras telah mempertahankan protokol keselamatan dan memastikan pengelolaan produk bahan kimia itu dengan aman. "Penting untuk dicatat bahwa tidak ada satupun insiden yang melibatkan penyimpanan amonium nitrat dalam sejarah 51 tahun situs Pulau Kooragang," kata seorang juru bicara pabrik Orica.

Amonium nitrat itu menurutnya, telah disimpan di area kompleks yang tahan api dan dibangun dari bahan yang tidak mudah terbakar. "Tidak ada sumber yang mudah terbakar di dalam zona pengecualian yang ditentukan di sekitar area ini," kata juru bicara itu.

Baca juga: Inilah 7 kandidat vaksin virus corona yang perkembangannya paling maju

Sementara pengawas keamanan tempat kerja SafeWork SA mengatakan bahwa sebanyak 170 lokasi yang menyimpan bahan kimia di negara bagian itu berlisensi dan semuanya berisiko rendah.

"Semua penyimpanan amonium nitrat di negara bagian itu diatur dengan ketat, dikontrol dengan ketat dan kami memantau kondisi penyimpanan amonium nitrat," kata ahli bahan kimia, bahaya dan bahan peledak SafeWork SA, Natasha Wright, kepada ABC.

Dia menambahkan, persediaan terbesar negara itu memiliki sekitar 270 ton, kurang dari 10 persen dari jumlah yang memicu ledakan di Beirut. Situs lain yang hanya mengandung setengah kilogram berada di lokasi terpencil.

"Semua situs tersebut telah diperiksa oleh agen kami dan kami telah meninjau rencana manajemen keselamatan dan keamanan mereka," Ms Wright meyakinkan.

Sejumlah kecil amonium nitrat biasanya digunakan untuk menyuburkan tanaman ada pun jumlah yang lebih besar digunakan untuk penambangan. Sejak 2006, siapa pun yang membeli, mengirim, menggunakan ataupun menyimpan bahan kimia amonium nitrat arus memiliki lisensi dari SafeWork SA.

Wright mengatakan amonium nitrat yang ada dan berlisensi punya risiko rendah dan berada di bawah pengawasan keamanan dan aturan ketat. "Saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi di Beirut," ujar wanita itu.

Adapun pakar bahan peledak Tony Richards, menyerukan agar persediaan amonium nitrat dipindahkan jauh dari pusat populasi masyarakat seperti di Newcastle, kota terbesar kedua setelah NSW yang menampung lebih dari 322.000 orang.

Meskipun dia percaya dalam praktik keselamatan perusahaan yang ketat, dia mengatakan selalu ada kemungkinan yang sangat kecil dari sesuatu yang tidak beres. "Jika Anda pergi ke perusahaan beberapa hari sebelumnya dan mengatakan apakah pabrik itu berpeluang meledak dan menewaskan banyak orang serta menyebabkan kerusakan miliaran dollar, tentu mereka akan mengatakan tidak ada peluang," kata Richards kepada Sydney Morning Herald.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ledakan Lebanon, Pakar Khawatir 170 Situs Berisi Amonium Nitrat di Australia",


Penulis : Miranti Kencana Wirawan




TERBARU

[X]
×