kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasca pecat Menhan AS, Trump diduga akan pecat penasihat kesehatan Gedung Putih


Selasa, 10 November 2020 / 13:12 WIB
Pasca pecat Menhan AS, Trump diduga akan pecat penasihat kesehatan Gedung Putih
ILUSTRASI. Donald Trump mengatakan pada hari Senin (9/11/2020) bahwa dia telah "memberhentikan" Menteri Pertahanan Mark Esper. Siapa selanjutnya? REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Pendahulu Esper, Jim Mattis, berhenti pada 2018 karena perbedaan kebijakan dengan Trump, termasuk tentang Suriah. Mattis pada bulan Juni mengkritik Trump sebagai presiden pertama dalam hidupnya yang tidak berusaha mempersatukan rakyat Amerika - bahkan tidak berpura-pura mencoba. "Sebaliknya dia mencoba memecah belah kita," kata Mattis.

Seperti Mattis, Esper juga tidak setuju dengan sikap meremehkan Trump terhadap aliansi NATO dan waspada terhadap kecenderungan Trump untuk melihat aliansi militer AS melalui lensa transaksional yang eksplisit bahkan ketika dia mendukung seruan Trump kepada sekutu untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan, kata sumber.

Baca Juga: Xi Jinping dan Vladimir Putin pilih bungkam saat Joe Biden dinyatakan menang Pilpres

Namun dia juga berselisih pendapat dengan Trump karena masalah yang menjadi berita utama, termasuk keinginan Esper untuk melindungi Alexander Vindman. Vindman pada saat itu menjadi letnan kolonel yang bekerja di Gedung Putih, dan bersaksi dalam penyelidikan pemakzulan Trump.

Michael O'Hanlon dari lembaga think thank Brookings Institute mengatakan dia tidak percaya Trump kemungkinan akan memulai perombakan yang merusak kebijakan keamanan nasional AS meskipun memecat Esper.

"Dia ingin percaya bahwa dia memiliki semacam warisan yang masuk akal - di bidang ekonomi, dalam memperkuat militer, tidak memulai perang baru," kata O'Hanlon, mencatat bahwa Trump mungkin ingin mencoba mencalonkan diri lagi pada tahun 2024.

Selanjutnya: Gerak cepat, Joe Biden akan bentuk gugus tugas untuk tangani wabah corona



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×