Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sumber mengatakan Esper telah lama mempersiapkan pengunduran dirinya atau pemecatannya setelah pemilihan presiden pekan lalu, terutama jika Trump akan memenangkan masa jabatan kedua.
Dalam sepucuk surat kepada Departemen Pertahanan yang dikeluarkan Senin malam, Esper mengatakan dia memilih mengalah karena menyadari bahwa "masih banyak lagi yang bisa kami capai".
Baca Juga: Tetap jadi pengajar, ini sejarah yang ditorehkan Jill Biden (istri Joe Biden)
Esper memuji militer karena tetap "apolitis," pernyataan yang sering dia gunakan dan yang dilihat lawan Trump sebagai kritik implisit terhadap upaya presiden untuk menggambarkan militer sebagai konstituennya di tengah kenaikan anggaran pertahanan.
Bakal ada lagi pemecatan
Paul Frymer, profesor politik di Universitas Princeton, mengatakan pemecatan Trump melalui Twitter adalah "tipikal dari seluruh kepresidenannya" dan memperingatkan itu bisa menimbulkan bahaya bagi Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular sekaligus penasihat kesehatan Gedung Putih, yang juga bentrok dengan Trump.
“Dia tidak bisa mengendalikan dorongan hati atau amarahnya dan dia menuntut kesetiaan kepadanya atas kebijakan, konstitusi atau apa pun,” kata Frymer kepada Reuters.
Baca Juga: Jika Trump menolak meninggalkan Gedung Putih, Agen Rahasia AS turun tangan
Trump memiliki hubungan yang tidak nyaman dengan Pentagon, di mana Esper dan petinggi lain telah berulang kali berusaha untuk tidak dipandang sebagai instrumen politik pemerintahan Trump.