kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Tak Hanya Trump, Rusia Juga Inginkan Sumber Daya Alam Ukraina


Kamis, 20 Februari 2025 / 09:26 WIB
Tak Hanya Trump, Rusia Juga Inginkan Sumber Daya Alam Ukraina
ILUSTRASI. Rusia, seperti halnya Presiden AS Donald Trump, juga tampak menginginkan sumber daya alam milik Ukraina. REUTERS/Maxim Shemetov


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Rusia, seperti halnya Presiden AS Donald Trump, menginginkan sumber daya alam Ukraina. Kondisi di lapangan, saat ini pasukan Rusia semakin mendekati posisi deposit litium raksasa Ukraina.

Reuters melaporkan, Trump mengatakan bulan ini bahwa ia ingin Kyiv menyerahkan sejumlah besar mineral pentingnya sebagai imbalan atas dukungan militer AS. 

Namun saat Washington dan Moskow bersiap untuk negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun, kenyataannya adalah bahwa Vladimir Putin-lah yang semakin mengendalikan kekayaan Ukraina.

Menurut data sumber terbuka dari blog militer Ukraina Deep State, pasukan Rusia, yang telah merebut seperlima wilayah Ukraina termasuk cadangan tanah jarang, kini hanya berjarak sekitar 4 mil dari endapan litium Shevchenko dan bergerak maju dari tiga sudut berbeda.

Litium merupakan sumber daya global yang didambakan karena penggunaannya dalam sejumlah industri dan teknologi mulai dari ponsel hingga mobil listrik. Menurut perkiraan pemerintah AS, Ukraina memiliki cadangan sekitar 500.000 ton.

Shevchenko berlokasi di Donetsk, satu dari empat wilayah Ukraina yang diklaim Moskow sebagai wilayahnya sendiri. Ini merupakan salah satu endapan litium terbesar di Ukraina dan berada pada kedalaman yang memungkinkan penambangan komersial.

"Mengingat tempo medan perang saat ini, kemungkinan Rusia akan mencapai area ini dalam beberapa minggu mendatang," kata Konrad Muzyka, direktur konsultan militer Rochan di Polandia, yang baru saja kembali dari perjalanan penelitian ke Ukraina.

Ia mengatakan perampasan kekayaan mineral Ukraina, meski bukan tujuan utama perang, merupakan salah satu tujuan strategis Rusia.

Baca Juga: Trump Sebut Zelinsky Diktator, Peringatkan untuk Gerak Cepat atau Kehilangan Ukraina

"Para komandan Ukraina yang saya ajak bicara mengatakan bahwa ketika mereka melihat ke arah mana dan pada poros mana Rusia menyerang, jelas bahwa tujuan mereka juga adalah perampasan sumber daya alam," tambahnya.

Vladimir Ezhikov, pejabat senior yang ditunjuk Rusia di Donetsk, mengatakan bahwa divisi pertambangan perusahaan nuklir negara Rusia Rosatom telah menunjukkan minat pada tambang Shevchenko, tetapi kementerian sumber daya alam Rusia akan memberikan izin pertambangan ketika saatnya tiba.

"Sulit untuk memprediksi kapan ini akan terjadi, karena untuk saat ini tambang tersebut berada di 'zona abu-abu' dan tidak ada kemungkinan untuk mengembangkannya karena aksi militer," katanya kepada kantor berita negara setempat pada bulan Januari.

Pasukan Rusia telah menguasai wilayah timur selama berbulan-bulan, mengerahkan sumber daya yang sangat besar untuk serangan yang tak henti-hentinya.

Zelenskiy, yang berbicara kepada Reuters dalam sebuah wawancara bulan ini, membentangkan peta yang dulunya dirahasiakan di atas meja di kantornya yang memperlihatkan banyak endapan mineral, termasuk sebidang tanah luas di timur yang ditandai mengandung tanah jarang. Sekitar setengahnya tampak berada di pihak Rusia di garis depan saat ini.

Baca Juga: Putin dan Trump Bisa Saja Bertemu Februari Ini, Ini Penjelasan Kremlin



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×