Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Sebanyak 79 juta anak dianggap melakukan pekerjaan berbahaya seperti itu pada awal 2020, naik 6,5 juta dari empat tahun sebelumnya.
Selain pekerjaan berbahaya seperti yang disebutkan sebelumnya, mayoritas pekerja anak juga terkonsentrasi di sektor pertanian, yang menyumbang 70% dari total global, atau 112 juta anak. Sisanya, sekitar 20% ada di sektor jasa dan sekitar 10% di industri lain.
Peningkatan terbesar dalam pekerja anak tercatat di kawasan sub-Sahara Afrika, yang memang dilanda krisis ekonomi dan sosial yang sangat ekstrem.
Laporan PBB menyebut hampir seperempat anak berusia 5 hingga 17 tahun di sub-Sahara Afrika sudah menjadi pekerja anak, berbanding dengan hanya 2,3% di Eropa dan Amerika Utara.
"Kita tidak bisa berdiam diri sementara generasi baru anak-anak berada dalam bahaya. Kita berada pada momen penting dan banyak bergantung pada bagaimana kita merespons," kata Ketua ILO Guy Ryder.
PBB akan berupaya menggerakkan semua badan terkait untuk mengatasi lonjakan pekerja anak di tengah pandemi Covid-19. Langkah yang terlambat disebut bisa membuat kondisi ini bertahan lama dan terus memburuk.