Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Badan bantuan PBB memperingatkan kepada dunia, bencana bisa terjadi di Suriah jika saluran bantuan ke negara konflik itu ditutup. Jutaan penduduk Suriah bisa menjadi korban atas krisis pangan yang parah.
Mark Cutts, Wakil Koordinator Kemanusiaan Regional PBB untuk Krisis Suriah pada Rabu (6/7) menegaskan, Suriah memiliki populasi paling rentan di dunia.
Peringatan Cutts ini disampaikan menjelang pemungutan suara Dewan Keamanan PBB pada Kamis (7/7) tentang pembaruan otorisasi PBB untuk memberikan bantuan ke Suriah.
Saat ini, PBB masih memiliki otoritas untuk memberikan bantuan melalui penyeberangan Bab al-Hawa. Namun, mandatnya akan secara resmi pada 10 Juli mendatang.
Baca Juga: Terima Dukungan Penuh dari AS, Israel Bentuk Aliansi Pertahanan Udara Regional
Dilansir dari The Straits Times, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, ada lebih dari 4.600 truk bantuan telah melintasi jalur tersebut sepanjang tahun ini. Sebagian besar truk membawa makanan dan disebut telah berhasil membantu sekitar 2,4 juta orang.
Resolusi PBB yang mengizinkan pengiriman bantuan melintasi perbatasan Suriah-Turki di Bab al-Hawa ini telah berlaku sejak 2014.
Sayangnya, perpanjangan otoritas PBB dalam program bantuan ini kemungkinan besar akan sulit dicapai karena ada ketegangan tinggi di antara para anggota Dewan Keamanan akibat perang di Ukraina.
"Kami tahu hal-hal tahun ini bahkan lebih dipolitisasi daripada tahun-tahun sebelumnya. Ketegangan sangat tinggi dengan perang di Ukraina," ungkap Cutts.
Baca Juga: Sekjen PBB Mengimbau Dunia untuk Tidak Melupakan Konflik di Suriah
Terhalang Izin Rusia
Rusia, yang merupakan sekutu dekat Suriah, mengusulkan rancangan perpanjangan otorisasi selama enam bulan. Sementara Irlandia dan Norwegia telah mengusulkan periode satu tahun.
Rusia dalam beberapa tahun terakhir ini juga memaksa agar akses penyeberangan ke Suriah dikurangi, dengan alasan akses tersebut melanggar kedaulatan Suriah.
Baca Juga: Rudal Israel Kembali Hujani Suriah, Targetkan Kota Damaskus
Pandangan Rusia itu dianggap akan membatasi visibilitas jangka panjang bagi PBB dan banyak LSM yang telah bekerja di Suriah selama masa konflik. Rusia pun dapat menggunakan hak vetonya untuk memblokir perpanjangan izin pengiriman bantuan.
Bagi Cutts, kegagalan dalam memperbarui resolusi ini bisa mendorong lahirnya bencana di negara yang telah hancur tersebut. Bahkan, PBB pun mengakui sudah tidak ada alternatif yang tersedia saat ini yang dapat menggantikan peran PBB dengan level yang sama.
PBB melaporkan, kebutuhan Suriah akan bantuan kemanusiaan kini telah ada di level tertinggi sejak 2011, tahun awal konflik yang telah menewaskan hampir setengah juta orang.
OCHA mengatakan, ada sekitar 13,4 juta orang di seluruh Suriah membutuhkan bantuan tahun lalu, naik dari 11,1 juta pada 2020.
Wilayah barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah telah menjadi tempat tinggal bagi lebih dari empat juta orang yang sebagian besar terlantar dan hidup dalam kemiskinan.