kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PBB: Serangan artileri di Nagorno-Karabakh merupakan kejahatan perang


Selasa, 03 November 2020 / 10:13 WIB
PBB: Serangan artileri di Nagorno-Karabakh merupakan kejahatan perang
ILUSTRASI. Seorang anak lelaki berlari melewati toko yang hancur di lokasi ledakan yang terkena serangan roket saat terjadi pertempuran akibat wilayah Nagorno-Karabakh memisahkan diri di kota Ganja, Azerbaijan, Minggu (11/10/2020). REUTERS/Umit Bektas


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Mengutip data dari kedua sisi konflik, Bachelet mengatakan sekitar 40.000 Azeri telah mengungsi sementara akibat pertempuran terakhir sementara sekitar 90.000 etnis Armenia telah melarikan diri dari Nagorno-Karabakh dan saat ini berada di Armenia.

Kelompok hak asasi internasional juga menuduh kedua belah pihak menggunakan munisi tandan yang dilarang, paling baru dalam penembakan di kota Azeri Barda pada hari Rabu.

Pasukan asing

Kementerian luar negeri Armenia mengatakan bahwa Tentara Pertahanan Artsakh, sebutan untuk pasukan etnis Armenia di Nagorno-Karabakh, telah menangkap dua petarung Suriah selama akhir pekan, satu dari provinsi Idlib dan lainnya dari Hama.

Melansir Reuters, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan dalam sebuah unggahannya di Facebook bahwa keterlibatan tentara bayaran asing adalah ancaman tidak hanya bagi keamanan Nagorno-Karabakh dan Armenia tetapi juga bagi keamanan internasional dan masalah ini harus menjadi subjek penyelidikan internasional.

Baca Juga: Berang dengan karikatur Erdogan, Turki akan ambil langkah hukum atas Charlie Hebdo

Saat ditanyakan tentang pasukan asing, ajudan presiden Azeri Hikmet Hajiyev mengatakan: "Kami menolak tuduhan seperti itu."

Kementerian pertahanan Nagorno-Karabakh mengatakan pertempuran sengit terjadi di sepanjang bagian garis depan pada hari Senin dan telah memukul mundur satu peleton Azeri. Seorang juru bicara kementerian mengatakan seorang wakil komandan tentara Artsakh tewas dalam pertempuran itu.

Juru bicara kementerian pertahanan Armenia Shushan Stepanyan mengatakan tembakan artileri menewaskan satu warga sipil dan melukai dua lainnya di wilayah Syunik selatan negara itu.

Presiden Azeri Ilham Aliyev menulis di Twitter bahwa Azerbaijan telah merebut kembali delapan permukiman di wilayah Zangilan, Gubadli dan Jabrayil.

Selanjutnya: Presiden Azerbaijan: Erdogan tegas dan tidak ambigu dalam konflik Armenia-Azerbaijan




TERBARU

[X]
×