Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - GENEVA. Pelapor khusus PBB untuk hak-hak Palestina, Francesca Albanese, menuding Israel berupaya menjadikan Gaza City tidak layak huni lewat gempuran militer yang sedang berlangsung.
Ia juga memperingatkan bahwa operasi tersebut membahayakan nyawa para sandera Israel yang masih ditahan Hamas.
Baca Juga: Pemerintah Inggris Larang Perwira Israel Ikut Pendidikan Pertahanan di London
“Israel menggunakan senjata tak konvensional dan memaksa evakuasi warga Palestina. Ini bagian dari upaya menjadikan Gaza City tak layak huni sebelum melanjutkan pembersihan etnis,” kata Albanese di Jenewa, Senin (15/9/2025).
Israel menegaskan serangan tersebut bertujuan menumpas Hamas secara permanen. Pemerintah Israel menyatakan telah memperingatkan warga sipil untuk pindah ke zona kemanusiaan di selatan Gaza.
Namun, PBB dan sejumlah negara menilai langkah itu sama saja dengan pengusiran massal paksa, sementara kondisi di zona tersebut kian memburuk dengan kekurangan pangan dan fasilitas dasar.
Baca Juga: Serangan Israel ke Qatar Dibawa ke Debat Mendesak Dewan HAM PBB
Menurut otoritas lokal, hampir dua tahun kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 64.000 orang.
Beberapa kelompok HAM seperti Amnesty International juga menuding Israel melakukan genosida, meski PBB secara institusi menyebut penentuan hal itu menjadi ranah pengadilan internasional.
Israel membantah tuduhan tersebut dengan alasan membela diri atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan 251 orang disandera.
Albanese, seorang pengacara asal Italia yang bertugas sebagai pelapor khusus Dewan HAM PBB, juga menyebut komunitas internasional turut “berkomplot” dengan tidak menghentikan serangan.
Baca Juga: Hubungan Pahit Israel dan Negara-Negara Arab
Namun, posisinya semakin sulit setelah AS melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio memasukkannya ke daftar sanksi pada Juli lalu, dengan alasan mendorong tuntutan hukum tak sah terhadap Israel di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Albanese mengatakan upayanya untuk menghadiri Sidang Umum PBB di New York pada September mendatang guna menyampaikan laporan, kemungkinan besar akan gagal.