Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Seorang pejabat bank sentral China, pada Minggu (22/3/2020), menyerukan peningkatan koordinasi kebijakan global untuk mengelola dampak ekonomi dari wabah virus corona.
Melansir Reuters, pejabat itu mengatakan, langkah-langkah kebijakan yang dilakukan China baru-baru terbilang sukses, dan bank sentral masih memiliki kapasitas untuk menggelontorkan kebijakan lebih lanjut.
Chen Yulu, wakil gubernur di People's Bank of China (PBoC), dalam konferensi pers juga bilang bahwa gubernur PBOC Yi Gang telah bertukar pandangan dengan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, Dana Moneter Internasional dan lembaga-lembaga lainnya.
Baca Juga: Perlahan, China pulihkan citra dari penyebar wabah ke penyelamat musibah
“Epidemi global menyebar dengan cepat. Sangat mendesak bagi semua negara untuk memperkuat koordinasi internasional dalam kebijakan makro seperti kebijakan kesehatan masyarakat, kebijakan perdagangan, kebijakan fiskal dan moneter," kata Chen seperti yang dikutip Reuters.
"Kami akan secara aktif berpartisipasi dalam kerja sama internasional dalam menanggapi tantangan yang ditimbulkan oleh situasi yang kompleks."
Baca Juga: Nasib Minyak dan Batubara Bergantung Pada Arab Saudi, Rusia dan China
Dia juga memprediksi, ekonomi Tiongkok akan segera pulih kembali ke tingkat potensi pertumbuhannya dan akan ada peningkatan yang signifikan dalam tiga bulan mendatang.
Sebelumnya, analis sektor swasta memangkas perkiraan pertumbuhan mereka untuk China ke posisi terendah yang tidak terlihat sejak Revolusi Kebudayaan berakhir pada tahun 1976, dengan kontraksi tajam yang diharapkan pada kuartal pertama. "Saat ini, operasi pasar keuangan Tiongkok umumnya stabil, ekspektasi pasar relatif stabil, dan ruang untuk kebijakan makro dan cadangan alat cukup," kata Chen.
Baca Juga: Gara-gara corona, separuh perusahaan ritel China terancam kolaps dalam enam bulan
Chen menambahkan, PBoC akan menjaga likuiditas cukup masuk akal, menjaga pertumbuhan pasokan uang yang beredar dan total pembiayaan sosial sejalan dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nominal dan bertujuan untuk kenaikan kredit yang sedikit lebih tinggi.
PBoC telah meluncurkan serangkaian langkah-langkah, termasuk memotong suku bunga pinjaman dan rasio cadangan bank, serta membagikan pinjaman murah untuk perusahaan-perusahaan tertentu, dengan tujuan meredam pukulan terhadap ekonomi akibat wabah corona.
Baca Juga: Efek corona, Fitch pangkas pertumbuhan ekonomi global
China, tempat wabah virus berasal akhir tahun lalu di pusat kota Wuhan, secara luas diperkirakan akan mengalami kontraksi ekonominya pada kuartal pertama.
Sementara, virus corona diperkirakan akan terus memberikan tekanan ke atas pada harga konsumen China dalam waktu dekat. Namun dia memprediksi, tingkat inflasi akan mereda pada kuartal mendatang.
Baca Juga: Resesi global di depan mata, Kemenkeu: Kita berjaga sekuat tenaga
Chen juga memperkirakan, mata uang yuan China akan tetap stabil sekitar 7,0 terhadap dollar AS dalam waktu dekat, sebagian karena cadangan devisa yang cukup.