kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PDB Singapura pada kuartal II-2020 kontraksi 13,2% yoy


Selasa, 11 Agustus 2020 / 09:54 WIB
PDB Singapura pada kuartal II-2020 kontraksi 13,2% yoy
ILUSTRASI. Suasana di Singapura saat pandemi Corona.


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  SINGAPURA. Resesi yang dialami Singapura ternyata lebih dalam dari perkiraan awal setelah pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 ambles. Pandemi virus corona memberikan pukulan telak bagi ekonomi Singapura, yang selama ini bergantung pada perdagangan.

"Masih ada ketidakpastian yang signifikan tentang bagaimana situasi Covid-19 akan berkembang di kuartal mendatang, dan sejalan dengan itu, lintasan pemulihan ekonomi baik di ekonomi global dan domestik," kata Gabriel Lim, Sekretaris Tetap Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura dalam pengarahan, Selasa (11/8).

"Prospek ekonomi Singapura telah sedikit melemah sejak Mei," tambah dia.

Baca Juga: Gara-gara corona, Singapura turunkan proyeksi PDB 2020 jadi kontraksi 5%-7%

Berdasarkan data pemerintah yang direvisi, produk domestik bruto (PDB) Singapura di kuartal II-2020 turun ke rekor terendah 13,2% secara year on year (yoy). Posisi ini lebih rendah dari hasil proyeksi awal, yakni penurunan 12,6% pada PDB kuartal II-2020.

Alhasil, ekonomi Singapura kontraksi 42,9% dari tiga bulan sebelumnya pada basis tahunan dan penyesuaian musiman. Ini juga rekor terburuk dan lebih besar dari kontraksi 41,2% dalam perkiraan awal pemerintah.

Namun, data tersebut sudah sesuai dengan ekspektasi analis.

Pemerintah mengatakan, sekarang mengharapkan PDB tahun 2020 akan kontraksi di kisaran 5% dan 7%. Sebelumnya, Singapura menargetkan kontraksi 4% hingga 7%.

Sektor transportasi dan pariwisata masih menghadapi penurunan terbesar dalam sejarahnya.

"Penurunan peringkat pada kuartal kedua dan pertumbuhan PDB setahun penuh menunjukkan pemulihan ekonomi yang lebih lambat dan lamban dari yang diperkirakan sebelumnya," kata Chua Hak Bin, ekonom Maybank.

Dia mengatakan, kontrol perbatasan yang ketat, aturan jarak sosial, dan kekurangan pekerja asing akan membebani kecepatan pemulihan, meskipun tindakan penguncian telah dilonggarkan.

Baca Juga: Indonesia disebut belum resesi, negara mana saja yang sudah? Ini daftarnya...

Penurunan PDB menandai kuartal kedua berturut-turut dari kontraksi pada negara yang juga menjadi pusat keuangan global, setelah turun 0,3% yoy pada kuartal pertama dan 3,1% secara kuartalan, untuk memenuhi definisi teknis dari resesi.

Data Singapura datang karena ekonomi besar Asia lainnya seperti Jepang juga akan melaporkan rekor kontraksi pada kuartal kedua.

Sementara itu, ekspor Korea Selatan memperpanjang penurunan dua digit pada minggu pertama Agustus.

Ekonomi mulai memperketat langkah-langkah setelah munculnya wabah baru, kata Selena Ling, Head of Treasury Research and Strategy Bank OCBC.

"Itu akan meredam, jika tidak berpotensi membunuh, semua harapan pemulihan yang dinantikan oleh orang-orang," katanya.

Bank sentral Singapura telah melonggarkan kebijakan moneternya pada bulan Maret, sementara pemerintah telah memberikan stimulus senilai hampir S$ 100 miliar setara US$ 72 miliar untuk menumpulkan dampak pandemi.




TERBARU

[X]
×