Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Rekor kunjungan pesawat tempur China ke sekitar Taiwan kembali pecah pada hari Senin (4/10). Sekitar 56 pesawat tempur tercatat mendekati Taiwan dalam rangkaian latihan tempur.
Dilansir dari Global Times, pesawat tempur China yang ikut serta dalam latihan hari Senin antara lain adalah 34 jet tempur J-16, 2 jet tempur Su-30, 2 pesawat perang anti kapal selam Y-8, 2 pesawat peringatan dini KJ-500 dan 12 pesawat pengebom H-6.
Otoritas pertahanan Taiwan melaporkan ada 4 jet tempur J-16 lain memasuki kawasan yang sama pada hari Senin malam.
Data jalur penerbangan yang dirilis oleh Taiwan menunjukkan bahwa seluruh pesawat tempur China aktif di daerah antara pulau Taiwan dan Kepulauan Dongsha di Laut Cina Selatan.
Baca Juga: Semakin kuat, jet tempur siluman FC-31 China kini akan didukung rudal PL-15E
Kehadiran 56 pesawat tempur dalam sehari merupakan rekor baru yang dicatat oleh otoritas pertahanan Taiwan. Rekor itu dipecahkan hanya dua hari setelah China mengirim 39 pesawat, dan tiga hari setelah rekor 38 pesawat tercatat.
Secara keseluruhan, setidaknya ada 149 unit pesawat militer China telah bergabung dalam latihan militer di dekat Taiwan sejak dimulainya liburan Hari Nasional pada hari Jumat (30/9). Aktivitas militer China tercatat pada siang dan malam hari.
Kendali penuh militer China
Latihan skala besar pada hari Senin dilakukan hanya satu hari setelah Departemen Luar Negeri AS merilis pernyataan pers yang menyuarakan keprihatinan atas aktivitas militer China yang dianggap terlalu provokatif.
Merespons kritik itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari China. Dengan tegas, Hua juga menyebut AS tidak memiliki hak untuk berkomentar.
Baca Juga: Kirim 100 pesawat lebih, AS desak China setop kegiatan militer provokatif di Taiwan
"China akan melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk menghancurkan upaya kemerdekaan Taiwan. Kemerdekaan Taiwan pasti akan gagal," ungkap Hua, seperti dikutip Global Times.
Pernyataan AS juga dinilai tidak sesuai dengan prinsip satu-China dan tiga komunike bersama China-AS, serta menunjukkan sinyal permusuhan yang tidak bertanggungjawab.
Hua mengecam balik AS yang telah membuat langkah agresif seperti melakukan penjualan senjata ke Taiwan, mendaratkan pesawat militer di Taiwan, dan mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan.
Latihan militer China yang semakin rutin, dan dalam skala besar, menunjukkan sejauh mana militer China sanggup mengendalikan kawasan tersebut, Secara tidak langsung, China berusaha mengirimkan peringatan kepada Taiwan dan sekutu asing mereka.