kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Pejabat remehkan situasi corona, PM China: Kasus baru harus segera dilaporkan!


Kamis, 26 Maret 2020 / 05:36 WIB
Pejabat remehkan situasi corona, PM China: Kasus baru harus segera dilaporkan!
ILUSTRASI. Presiden China tengah melakukan inspeksi di Wuhan, China. Xie Huanchi/Xinhua via REUTERS


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Perdana Menteri China Li Keqiang mengingatkan para pejabat daerah untuk tidak menyembunyikan kasus virus corona. Peringatan ini disampaikan setelah China melaporkan dalam beberapa hari tidak ada infeksi virus corona yang ditularkan secara lokal.

Seperti dilansir CNN, Li meminta pemerintah daerah untuk mencari kebenaran dari fakta, serta terbuka dan transparan dalam memberikan informasi tentang epidemi corona tersebut.

Baca Juga: Di Korea, penderita darah tinggi dan diabetes yang terinfeksi corona paling berisiko

"Menjadi terbuka dan transparan berarti kasus baru harus dilaporkan setelah ditemukan. Ini adalah apa adanya. Tidak boleh ada penyembunyian dalam pelaporan," katanya kepada para pejabat senior yang ditugasi memerangi virus corona (Covid-19) dalam sebuah pernyataan resmi pemerintah yang diposting, Selasa 924/3).

Perdana Menteri China ini ditunjuk sebagai kepala satuan tugas pemerintah pusat untuk melawan virus corona pada bulan Januari 2020 lalu. Li mengunjungi kota Wuhan, pusat wabah, pada akhir Januari 2020.

Peringatan Li ini tampaknya menjadi bagian dari upaya bersama untuk membangun kembali kepercayaan publik di tengah tuduhan yang terus-menerus bahwa pejabat setempat sengaja meremehkan realitas situasi selama tahap awal wabah corona.

Hal itu juga terjadi ketika China menghadapi peningkatan pengawasan dari luar negeri atas upaya awalnya untuk mencegah penyebaran virus corona setelah pertama kali diidentifikasi di Wuhan pada bulan Desember 2019.

Sejak itu, virus tersebut telah merenggut 3.281 nyawa dan membuat lebih dari 81.000 orang sakit di China. Ini telah membuat ratusan juta orang di China di bawah berbagai penguncian dan menghentikan perekonomian.

Baca Juga: Peneliti China sebut ada potensi puluhan ribu kasus corona tak terdeteksi di Wuhan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×