kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,25   -8,11   -0.87%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pejabat Teras CDU Sebut Muslim Bisa Jadi Kanselir Jerman, Partainya Heboh


Senin, 11 Maret 2019 / 08:40 WIB
Pejabat Teras CDU Sebut Muslim Bisa Jadi Kanselir Jerman, Partainya Heboh


Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - DW. Pernyataan Ketua Fraksi Unikristen di parlemen Jerman Bundestag, Ralph Brinkhaus, langsung menyulut perdebatan sengit di partainya, Partai Kristen Demokrat (CDU). Dalam sebuah wawancara dengan majalah dan portal berita IDEA, Brinkahus ditanya apakah seorang muslim bisa memimpin partai CDU dan menjadi kanselir Jerman. Dia menjawab: "Mengapa tidak, jika dia adalah politisi yang baik, dan mewakili nilai-nilai dan pandangan politik kita?"

Wawancara itu berlangsung pada akhir Februari, namun baru saja diberitakan oleh harian kuning Jerman "Bild" hari Rabu lalu (6/8). Berita "Bild" itu langsung saja menimbulkan kehebohan di kalangan partai CDU.

"Syok dan horor" bagi sebagian anggota CDU

"Demi Tuhan, aku tidak percaya Ralph Brinkhaus mengatakan itu," kata Vincent Kokert, Ketua CDU di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern kepada "Bild". "Tidak, aku tidak bisa mempercayainya."

Elisabeth Motschmann, anggota dewan eksekutif CDU, dengan tegas menolak pandangan Brinkhaus. "Nilai-nilai Islam sangat berbeda dengan nilai-nilai kita – misalnya kalau berkaitan dengan kesetaraan hak bagi pria dan wanita," kata Motschmann.

Brinkhaus yang memimpin franksi CDU/CSU di parlemen Jerman Bundestag mengatakan kepada IDEA, berkaitan dengan kualifikasi untuk memimpin partai, nilai-nilai yang dianut seseorang lebih penting daripada agamanya.

CDU bukan organisasi agama

"CDU bukan komunitas keagamaan - itulah yang membedakan kami dari Gereja Katolik," tandas Ralph Brinkhaus.

Tetapi beberapa anggota parlemen mengatakan, nama partai CDU sudah mengandung sifart "Kristen" di dalamnya ("Christlich" dalam bahasa Jerman –red). "C dalam nama partai ini tidak dipilih secara sembarangan," tukas Eberhard Gienger, anggota parlemen dari CDU.

Gienger juga menampik bahwa seorang muslim bisa menjadi kanselir Jerman, terlepas dari afiliasi partainya.

"Seorang kanselir muslim menyiratkan bahwa umat Islam akan menjadi mayoritas di Jerman," kata dia. "Ini bukan kenyataannya."

Debat yang 'benar-benar bodoh'

Tetapi beberapa anggota parlemen CDU membela pernyataan Ralph Brinkhaus.

"Untuk mengatakan apa pun selain apa yang telah dinyatakan Brinkhaus, pasti tidak mewakili pandangan utama dalam partai CDU, atau partai lain yang menganggap serius konstitusi," kata Serap Güler lewat Twitter, satu-satunya anggota muslim di dewan pimpinan CDU.

Sedangkan Karin Prien, menteri pendidikan di negara bagian Schleswig-Holstein, juga mengatakan dia tidak melihat alasan kuat mengapa menjadi orang Kristen adalah kualifikasi yang diperlukan untuk memimpin partai atau menjadi kanselir.

Mitra koalisi CDU di pemerintahan, Partai Sosial Demokrat SPD mengatakan, perdebatan ini adalah perdebatan yang "benar-benar bodoh."

"Semua perdebatan identitas ini hanya muncul di CDU," kata wakil ketua SPD Ralf Stegner kepada harian "Saarbrücker Zeitung". "Ini tidak ada hubungannya dengan masalah nyata di Jerman," tandasnya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×