kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Pekerja Hyundai Tolak Kenaikan Gaji 5,8%


Jumat, 05 September 2008 / 11:38 WIB
Pekerja Hyundai Tolak Kenaikan Gaji 5,8%


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SEOUL. Kisruh antara manajemen Hyundai Motor Co. dengan para pekerjanya terkait tuntutan kenaikan gaji kembali menemui jalan buntu. Hari ini, para pekerja Hyundai menyatakan menolak kesepakatan atas peningkatan gaji yang sebelumnya sudah disepakati antara pihak manajemen dan serikat pekerjanya (SP). Adanya penolakan tersebut mengancam kerugian produksi lebih besar lagi yang harus ditanggung produsen mobil terbesar di Korea Selatan (Korsel) itu, yang diperkirakan mencapai US$ 400 juta.

Kisruh ini dimulai dari ditandatanganinya kesepakatan tentang kenaikan gaji antara perwakilan Serikat Pekerja (SP) dengan manajemen Hyundai pada 2 September lalu. Pada waktu itu, kedua belah piihak menyetujui adanya kenaikan sekitar 5,6% dari gaji pokok dan memangkas waktu kerja karyawan.

Namun, para pekerja menilai, kenaikan tersebut terlampau kecil. Walhasil, para pekerja yang terdiri atas 26.252 pekerja atau 58% dari anggota SP menolak kesepakatan dan mengancam untuk melakukan aksi mogok kerja.

Asal tahu saja, para pekerja sudah melakukan aksi mogok kerja secara bertahap selama sembilan hari sejak Juli lalu. Akibatnya, Hyundai mengalami kerugian produksi sebanyak 31.556 unit kendaraan atau setara dengan 487,7 miliar won atau US$ 432 juta.

“Jujur, kami merasa kecewa dengan adanya penolakan tersebut. Kami berharap dapat segera mencapai kesepakatan secepat mungkin sehingga produksi dapat kembali normal,” ujar Jake Jang, juru bicara Hyundai hari ini. Menurut juru bicara SP Chang Kyu Ho, saat ini pihaknya tengah mendiskusikan rencana selanjutnya. Sayang, ia menolak untuk memberikan komentar lebih jauh.

“Para pekerja hanya menginginkan kenaikan gaji yang lebih tinggi. Sepertinya akan ada kerugian lebih banyak sebelum terjadi kesepakatan baru,” kata Song Sang Hoon, analis Kyobo Securities. Song memprediksi, penjualan Hyundai pada kuartal III bisa menurun menjadi 7,2 triliun won. Padahal sebelumnya, produsen mobil ini diperkirakan mampu meraup dana penjualan mencapai 7,9 triliun won.

Catatan saja, penjualan Hyundai di AS, yang merupakan pasar otomotif terbesar di luar Korsel, anjlok 8,8% dibanding tahun sebelumnya. Sementara, industri otomotif global pada periode yang sama mengalami penurunan 16%.

Sementara itu, Kia Motors Corp. dan GM Daewoo Auto & Technology Co. hingga saat ini masih melakukan negosiasi dengan para pekerjanya terkait kenaikan gaji. Sedangkan para pekerja Ssangyong Motor Co. pada 30 Juli lalu menyepakati adanya kenaikan gaji pokok sebesar 4,6%.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×