kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Pemangkasan suku bunga mendongkrak pinjaman China


Senin, 14 September 2015 / 06:29 WIB
Pemangkasan suku bunga mendongkrak pinjaman China


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEIJING. Penurunan suku bunga oleh Bank Sentral China membawa berkah bagi penyaluran kredit. Pelonggaran moneter tersebut mendongkrak pinjaman perbankan China di Agustus 2015.

Menurut laporan Bank Sentral China, total pembiayaan pada bulan Agustus 2015 lalu naik menjadi CNY 1,08 triliun atau sekitar US$ 169,5 miliar, dari bulan Juli 2015 yang sebesar CNY 718,8 miliar. Angka tersebut cocok dengan perkiraan ekonom yang menebak pinjaman perbankan China menembus CNY 1 triliun.

Meski secara total naik, namun pinjaman baru dalam yuan turun ke level CNY 809,6 miliar di bulan Agustus 2015 setelah bulan sebelumnya melesat ke level tertinggi pada enam tahun. Angka ini lebih rendah dari proyeksi para ekonom, sebesar CNY 850 miliar.

Pasokan uang di bulan Agustus meningkat 13,3% secara tahunan, sama seperti bulan sebelumnya. Para ekonom memperkirakan pasokan uang yang beredar di masyarakat naik 13,2%. "Pertumbuhan kredit sudah jalur meskipun pasar saham sedang bervolatilitas," ujar Larry Hu, Kepala Ekonom China di Macquarie Securities Ltd, Hong Kong seperti ditulis Bloomberg.

Kenaikan penyaluran kredit otomatis mengerek pertumbuhan ekonomi. "Kita akan melihat pick-up pada kuartal keempat bagi pertumbuhan ekonomi China," kata Larry. Data kredit memberikan tambahan ruang bagi pejabat China untuk sedikit mengambil nafas. Pasalnya, harga produsen di China jatuh ke tingkat terburuk sejak 2009.

Sektor industri telah kelebihan kapasitas produksi karena permintaan melemah. Manufaktur dan aktivitas ekspor menyusut yang diikuti rontoknya pasar saham. Lalu, pasar properti di China yang terus menerus menunjukkan pelemahan. Bank Sentral China telah menurunkan suku bunga sebanyak lima kali sejak November 2014.

Selain itu, otoritas perbankan juga menurunkan jumlah deposito bank yang harus disisihkan untuk pencadangan dalam rangka meningkatkan pinjaman. "Bank masih memiliki motivasi yang cukup kuat untuk memperluas neraca mereka meski kebijakan moneter telah mereda," ujar Zhou Hao, ekonom Commerzbank yang berbasis di Singapura.




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×