kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembatasan visa, tindak lanjut AS soal penyiksaan kaum Muslim bikin China murka


Rabu, 09 Oktober 2019 / 07:51 WIB
Pembatasan visa, tindak lanjut AS soal penyiksaan kaum Muslim bikin China murka
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pada Selasa (8/10), langkah Amerika Serikat yang memberlakukan pembatasan visa terhadap pejabat China atas penahanan atau penyiksaan terhadap kelompok minoritas Muslim, membuat Beijing murka. Akan tetapi, seorang pejabat AS mengatakan perundingan perdagangan tingkat tinggi masih akan berlangsung pada Kamis dan Jumat sesuai rencana.

Melansir Reuters, Departemen Luar Negeri mengumumkan rencana kebijakan visa ini selang sehari setelah Departemen Perdagangan AS membeberkan perlakuan buruk China terhadap Muslim Uighur dan etnis minoritas Muslim lainnya di Tiongkok. Hal tersebut yang mendorong Departemen Perdagangan AS memutuskan untuk menambahkan 20 perusahaan keamanan publik Tiongkok dan delapan perusahaan teknologi ke dalam daftar hitam perdagangan.

Baca Juga: China membawa pesimisme dalam pembicaraan perdagangan dengan Amerika pada minggu ini

Departemen Luar Negeri tidak menyebutkan nama pejabat China yang terkena dampak pembatasan visa. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan, pembatasan itu "melengkapi" aksi Departemen Perdagangan.

Kedutaan besar China di Washington mengecam tindakan itu sebagai "dalih yang dibuat-buat" karena mencampuri urusan dalam negeri China.

“Urusan #Xinjiang adalah murni urusan dalam negeri Tiongkok. Dan kami tidak mengizinkan campur tangan asing. Kami mendesak AS untuk memperbaiki kesalahannya sekaligus dan menghentikan intervensinya dalam urusan internal China," demikian pernyataan kedutaan China melalui akun Twitter-nya.

Baca Juga: Pasar Cemas Negosiasi Dagang AS-China, Harga Emas Hari Ini Tembus Level US$ 1.500

Langkah-langkah AS membuat utlook prundingan perdagangan AS-China di Washington semakin buram. Rencananya, wakil negosiator akan bertemu untuk hari kedua dan mempersiapkan pertemuan tingkat menteri pada hari Kamis dan Jumat.

Seorang juru bicara kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan bahwa tidak ada pertemuan yang dijadwalkan untuk hari Rabu, tetapi pembicaraan tingkat tinggi yang melibatkan Wakil Perdana Menteri China Liu He, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan berlangsung sesuai rencana pada hari Kamis dan Jumat.

Seorang diplomat China mengatakan kepada Reuters bahwa China menginginkan kesepakatan, tetapi itu tidak bisa menjadi "permainan zero-sum."

Diplomat itu juga menambahkan, sangat penting bagi Amerika Serikat untuk menerima perbedaan antara sistem ekonomi kedua negara, khususnya model pembangunan yang dipimpin oleh negara China. China perlu melindungi kedaulatan dan haknya untuk mengembangkan ekonominya, tambah diplomat itu, yang tidak terlibat langsung dalam pembicaraan perdagangan.

Baca Juga: China tidak berniat intervensi urusan AS terkait saran Trump untuk menyelidiki Biden

Kepada Reuters, diplomat tersebut juga mengatakan, China termotivasi untuk meningkatkan perlindungan kekayaan intelektual karena ini adalah untuk kepentingannya. Akan tetapi, tuduhan AS tentang pencurian IP oleh China tidak adil dan berdasar.

Prospek untuk terobosan dalam pembicaraan perdagangan yang hidup-mati terus menerus, semakin merosot setelah pengumuman daftar hitam Departemen Perdagangan yang dirilis pada hari Senin. Hikvision, yang mengklaim dirinya sebagai produsen peralatan pengawasan video terbesar di dunia, menjadi salah satu perusahaan yang masuk daftar hitam.

Daftar tersebut menghalangi perusahaan China untuk membeli komponen dari perusahaan Amerika tanpa persetujuan pemerintah AS. Kebijakan ini berpotensi melumpuhkan aktivitas perusahaan terkait. Hal ini sepertinya mengikuti cetak biru yang sama yang digunakan oleh Washington dalam upayanya membatasi pengaruh Huawei Technologies Co Ltd dengan alasan keamanan nasional.

Baca Juga: Sinyal dovish The Fed mendongkrak IHSG pada hari ini

Tidak hanya itu, melansir Bloomberg, Washington juga membidik  diskusi seputar kemungkinan pembatasan aliran modal ke China, dengan fokus pada investasi yang dilakukan oleh dana pensiun pemerintah AS. 

Saling serang dengan kenaikan tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan Cina telah mengguncang pasar keuangan dan memperlambat investasi modal dan arus perdagangan.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva mengeluarkan peringatan keras tentang keadaan ekonomi global, mengatakan perlambatan ekonomi dapat memburuk tanpa tindakan untuk menyelesaikan konflik perdagangan dan mendukung pertumbuhan.




TERBARU

[X]
×