Reporter: Dyah Megasari, BBC, Reuters |
MISRATA. Pasukan pemberontak di kota Misrata, Libia mengklaim berhasil memukul mundur pasukan pemerintah Muammar Khaddafi dari wilayah kota tersebut, kemarin (9/5). Misrata, merupakan satu-satunya kota di wilayah barat Libia yang dikuasai pemberontak dan sudah berada di bawah kepungan pasukan pemerintah selama dua bulan.
Pasukan Khaddafi menembaki pasukan pemberontak dan warga sipil menggunakan persenjataan berat. "Penembakan dan pemboman terus terjadi di Misrata selama lebih dari dua bulan. Inilah yang menjadi keprihatinan kami," kata Kepala Misi Kemanusiaan PBB, Valerie Amos.
Pasukan pemberontak mengakui Misrata masih dalam kondisi terkepung, namun mereka mengklaim bisa merangsek maju sejauh 30km ke arah ibukota Tripoli. Namun, akibat minimnya informasi sehingga klaim dari kedua belah pihak tidak dapat dipastikan kebenarannya.
Warga sipil mulai kekurangan logistik
Akibat pengepungan dan penembakan ini, lanjut Amos, warga sipil kini mulai kesulitan memperoleh makanan, air bersih dan kebutuhan pokok lainnya. Terakhir, sebuah kapal milik Palang Merah Internasional berhasil merapat di pelabuhan Misrata membawa obat-obatan, makanan bayi, peralatan listrik dan air bersih.
Pelabuhan Misrata menjadi nadi kehidupan kota itu dan memungkinkan para pengungsi meninggalkan kota yang porak poranda . Pelabuhan juga menjadi jalan masuknya bantuan internasional.
Sejauh ini, sejumlah sumber mengatakan jumlah korban tewas di Misrata diperkirakan sudah mencapai 300 orang.