kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembuat memori cip terbesar kedua dunia tunda IPO, ini penyebabnya


Senin, 28 September 2020 / 17:25 WIB
Pembuat memori cip terbesar kedua dunia tunda IPO, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Kioxia, sebelumnya dikenal dengan nama Toshiba Memory,


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kioxia Holding Corp, pembuat memori cip flas terbesar kedua di dunia, menunda rencana melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Jepang tahun ini karena ketegangan Amerika Serikat (AS)-China menutupi pasar cip global.

Kioxia, yang sebelumnya dikenal dengan nama Toshiba Memory, telah menyusun rencana melantai di Bursa Efek Tokyo pada 6 Oktober dengan menargetkan dana segara hingga ¥ 334,3 miliar  atau  Rp 47,1 triliun.

Saham Toshiba Corp sebagai pemegang utama Kioxio mengalami penurunan 8,6% karena berita penundanaan tersebut. Toshiba berencana menjual 8% kepemilikan sahamnya di perusahaan itu.

Penundaan itu menyoroti bahwa perang dagang dan teknologi AS dan China telah membayangi industri cip global dan memengaruhi perusahaan di seluruh rantai pasokan.

Baca Juga: WFH jadi momentum, Sharp kini rambah bisnis laptop paska akuisisi Toshiba

Pasar cip memori bersiap menghadapi dampak pembatasan yang lebih ketat di AS terhadap Huawei Technologies Co Ltd yang mulai berlaku pada 15 September. Pembatasan itu melarang pemasok global untuk menjual cip yang dibuat menggunakan teknologi AS kepada raksasa telekomunikasi China tanpa lisensi khusus dan Kioxia telah memperingatkan hal itu bisa memicu kelebihan pasokan cip memori dan menurunkan harga.

Kioxia memang tidak menyebutkan bahwa pembatasan tersebut sebagai penyebab penunaan IPO itu. Perusahaan hanya beralasan bahwa volatilitas pasar dan kekhawatiran berkelanjutan tentang gelombang kedua dari pandemi Covid-19.

“Meskipun kami menerima minat yang signifikan dari banyak investor, namun saat ini  belum waktu yang tepat melanjutkan IPO. Kami tidak terburu-buru," kata CEO Kioxia Nobuo Hayasaka dalam pernyataan resminya dikutip Reuters, Senin (28/9).

Awal bulan ini, Kioxia menetapkan kisaran harga IPO tentatif yang menempatkan nilai pasar lebih rendah dari ¥ 2 triliun yang dibayarkan oleh grup yang dipimpin Bain Capital untuk perusahaan itu dua tahun lalu. Kepemilikan konsorsium turun menjadi 47,8% dari 56,2%.

Toshiba berniat mengembalikan sebagian besar hasil IPO kepada pemegang saham dan mengatakan kecewa dengan keputusan Kioxia. Bain Capital menolak berkomentar.

Selanjutnya: Toshiba hengkang dari dunia laptop setelah tiga dekade, kalah bersaing





[X]
×