kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah AS Berencana Blokir Arus Impor Aluminium dari Rusia


Kamis, 13 Oktober 2022 / 12:46 WIB
Pemerintah AS Berencana Blokir Arus Impor Aluminium dari Rusia
ILUSTRASI. Ingot aluminium terlihat disimpan di toko pengecoran peleburan aluminium Rusal Krasnoyarsk di Krasnoyarsk, Siberia, 27 Juli 2016.


Sumber: Reuters,Bloomberg | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah AS dikabarkan sedang mempertimbangkan langkah untuk memblokir impor aluminium dari Rusia. Kebijakan ini tidak lepas dari eskalasi militer Rusia di Ukraina.

Kepada Reuters, sebuah sumber dari Gedung Putih menjelaskan bahwa kebijakan itu masih jauh dari selesai. Apalagi, kebijakan seperti itu justru bisa meningkatkan harga aluminium secara global dan menyulitkan banyak pihak.

Aluminium digunakan dalam berbagai industri. Lonjakan harganya secara global dipercaya dapat mendatangkan malapetaka di pasar global.

Baca Juga: Sumpah Joe Biden: Akan Ada Konsekuensi untuk Arab Saudi setelah Keputusan OPEC+

"Kami selalu mempertimbangkan semua pilihan. Belum ada pergerakan untuk saat ini," ungkap pejabat tersebut.

Sementara itu, Bloomberg melaporkan bahwa kebijakan yang akan diambil nantinya akan termasuk larangan impor secara langsung, menaikkan tarif ke tingkat yang sangat berat bagi Rusia.

Pemerintah Biden juga berpeluang memberi sanksi langsung kepada United Co Rusal International PJSC, perusahaan yang memproduksi logam terkait. Rusal juga merupakan produsen aluminium terbesar di luar China.

Baca Juga: Pasar Aluminium Berpotensi Kacau Karena Biden Menimbang Sanksi Rusia

Kabar mengenai pembatasan impor aluminium ini pertama kali disampaikan Bloomberg pada hari Rabu (12/10), atau dua hari setelah Rusia mulai menembakkan lebih dari 100 rudal ke Ukraina. Sedikitnya 26 orang tewas sejak saat itu.

Menyusul laporan tersebut, saham produsen aluminium AS, Alcoa Corp., terakhir diperdagangkan naik 5,1% di New York.

Sementara itu, saham Rio Tinto Plc. yang memproduksi aluminium serta bijih besi, tembaga dan logam lainnya, turun sekitar 1% pada hari Rabu di London.




TERBARU

[X]
×