Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Negosiasi perdagangan antara Taiwan dan Amerika Serikat (AS) masih berlangsung dan akan diserahkan kepada parlemen untuk ditinjau setelah rampung.
Namun, prosesnya harus tetap bersifat rahasia untuk sementara waktu, kata Wakil Kepala Negosiator Perdagangan Taiwan, Yen Hui-hsin, pada Senin.
Pernyataan Yen di hadapan parlemen disampaikan setelah Presiden Taiwan, Lai Ching-te, pada Jumat lalu menyebut tarif AS sebesar 20% bersifat “sementara”. Pemerintah, lanjut Lai, akan terus berupaya mencapai tarif yang lebih wajar dan menuntaskan tahap akhir negosiasi.
Baca Juga: Taiwan Pamerkan Tank Tempur Baru AS dalam Latihan Perang Tahunan
Dalam konsultasi lintas partai terkait isu ini, partai oposisi Kuomintang (KMT) dan Partai Rakyat Taiwan (TPP) menyampaikan kekhawatiran atas keputusan kabinet yang menolak membeberkan detail negosiasi.
“Perjanjian kerahasiaan ini dijalankan berdasarkan Pasal 12,” jelas Yen, mengacu pada ketentuan hukum perjanjian Taiwan.
Ia menegaskan bahwa kerahasiaan diperlukan sesuai permintaan Amerika Serikat.
“Dalam negosiasi tarif, AS mensyaratkan adanya perjanjian kerahasiaan sebelum mencapai konsensus, guna menghindari gangguan yang tidak perlu,” ujarnya.
Baca Juga: Taiwan Uji Coba Sistem Roket HIMARS Baru yang Dipasok AS
“Karena terdapat pertimbangan diplomatik, materi ini belum dapat diserahkan kepada Yuan Legislatif untuk ditinjau.”
Menurut Yen, perjanjian tersebut dirancang untuk melindungi informasi sensitif, mengatur pertukaran informasi, serta melarang pembagian materi negosiasi tanpa izin pihak terkait.