kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.421   -121,00   -0,73%
  • IDX 7.465   -73,12   -0,97%
  • KOMPAS100 1.049   -9,76   -0,92%
  • LQ45 788   -9,08   -1,14%
  • ISSI 253   -2,74   -1,07%
  • IDX30 412   -0,51   -0,12%
  • IDXHIDIV20 470   2,87   0,61%
  • IDX80 118   -1,14   -0,95%
  • IDXV30 123   0,72   0,59%
  • IDXQ30 131   0,68   0,52%

Pemerintah Taiwan Jaga Kerahasiaan Negosiasi Tarif dengan AS


Senin, 04 Agustus 2025 / 17:46 WIB
Pemerintah Taiwan Jaga Kerahasiaan Negosiasi Tarif dengan AS
ILUSTRASI. Orang berbelanja di dalam sebuah hypermart di Taipei 18 Januari 2009. Negosiasi perdagangan Taiwan dan Amerika Serikat (AS) masih berlangsung dan akan diserahkan kepada parlemen untuk ditinjau setelah rampung.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Negosiasi perdagangan antara Taiwan dan Amerika Serikat (AS) masih berlangsung dan akan diserahkan kepada parlemen untuk ditinjau setelah rampung.

Namun, prosesnya harus tetap bersifat rahasia untuk sementara waktu, kata Wakil Kepala Negosiator Perdagangan Taiwan, Yen Hui-hsin, pada Senin.

Pernyataan Yen di hadapan parlemen disampaikan setelah Presiden Taiwan, Lai Ching-te, pada Jumat lalu menyebut tarif AS sebesar 20% bersifat “sementara”. Pemerintah, lanjut Lai, akan terus berupaya mencapai tarif yang lebih wajar dan menuntaskan tahap akhir negosiasi.

Baca Juga: Taiwan Pamerkan Tank Tempur Baru AS dalam Latihan Perang Tahunan

Dalam konsultasi lintas partai terkait isu ini, partai oposisi Kuomintang (KMT) dan Partai Rakyat Taiwan (TPP) menyampaikan kekhawatiran atas keputusan kabinet yang menolak membeberkan detail negosiasi.

“Perjanjian kerahasiaan ini dijalankan berdasarkan Pasal 12,” jelas Yen, mengacu pada ketentuan hukum perjanjian Taiwan.

Ia menegaskan bahwa kerahasiaan diperlukan sesuai permintaan Amerika Serikat.

“Dalam negosiasi tarif, AS mensyaratkan adanya perjanjian kerahasiaan sebelum mencapai konsensus, guna menghindari gangguan yang tidak perlu,” ujarnya.

Baca Juga: Taiwan Uji Coba Sistem Roket HIMARS Baru yang Dipasok AS

“Karena terdapat pertimbangan diplomatik, materi ini belum dapat diserahkan kepada Yuan Legislatif untuk ditinjau.”

Menurut Yen, perjanjian tersebut dirancang untuk melindungi informasi sensitif, mengatur pertukaran informasi, serta melarang pembagian materi negosiasi tanpa izin pihak terkait.

Selanjutnya: Transaksi Digital BCA Tumbuh 19% di Semester-I 2025

Menarik Dibaca: Jelang Maybank Marathon, Latihan dan Edukasi Wajib Diperhatikan Pelari




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×