Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JIUPENG. Pada Senin (12/5/2025), Taiwan menguji coba untuk pertama kalinya sistem roket baru yang dipasok AS.
Sistem ini telah banyak digunakan oleh Ukraina untuk melawan Rusia dan dapat dikerahkan untuk menyerang target di Tiongkok jika terjadi perang dengan Taiwan.
Reuters melaporkan, Amerika Serikat adalah pemasok senjata terpenting Taiwan, meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.
Taiwan telah menghadapi tekanan militer yang meningkat dari Tiongkok, termasuk beberapa putaran latihan perang, karena Beijing berusaha untuk menegaskan klaim kedaulatannya atas pulau tersebut.
Taiwan telah membeli 29 Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) senjata presisi buatan Lockheed Martin, dengan 11 unit pertama diterima tahun lalu dan sisanya akan tiba tahun depan.
Dengan jangkauan sekitar 300 km (186 mil), sistem ini dapat menyerang target pesisir di provinsi Fujian di Tiongkok selatan, di seberang Selat Taiwan, jika terjadi konflik.
Baca Juga: Taiwan Perpanjang Pembatasan Skema Short Selling Demi Jaga Stabilitas Pasar
Tim militer Taiwan yang dilatih AS menembakkan roket dari pusat uji Jiupeng di bagian terpencil pesisir Pasifik.
Perwira Ho Hsiang-yih mengatakan kepada wartawan bahwa personel AS dari pabrik pembuat roket itu berada di lokasi untuk mengatasi masalah apa pun yang muncul.
"Saya yakin bahwa penembakan roket ini menunjukkan tekad militer kepada rakyat kita untuk melindungi keamanan negara dan menjaga tanah air kita yang indah," tambahnya.
HIMARS, salah satu sistem serangan utama Ukraina, telah digunakan beberapa kali selama perang dengan Rusia. Pada bulan Maret, Australia mengatakan telah menerima dua dari 42 kendaraan peluncur HIMARS pertama.
Tonton: Taiwan Incar Tarif Nol dengan AS, Janjikan Lebih Banyak Investasi
Uji coba itu dilakukan sehari setelah Taiwan mengatakan telah mendeteksi "patroli kesiapan tempur gabungan" lainnya oleh militer Tiongkok di dekat pulau itu, yang melibatkan pesawat tempur dan kapal perang.