kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   1,00   0,01%
  • IDX 7.048   64,41   0,92%
  • KOMPAS100 1.051   11,06   1,06%
  • LQ45 826   9,15   1,12%
  • ISSI 214   1,72   0,81%
  • IDX30 421   5,22   1,25%
  • IDXHIDIV20 508   6,31   1,26%
  • IDX80 120   1,37   1,15%
  • IDXV30 125   1,04   0,84%
  • IDXQ30 141   1,60   1,15%

Pemerintahan Baru Thailand Minta Bank of Thailand Pangkas Bunga


Senin, 16 September 2024 / 14:21 WIB
Pemerintahan Baru Thailand Minta Bank of Thailand Pangkas Bunga


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BANGKOK.  Pemerintah baru Thailand telah meminta kembali kepada bank sentral untuk mengurangi biaya pinjaman. Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra meminta para pembuat kebijakan untuk membantu memacu ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu.

"Pemikiran bank sentral mungkin sudah ketinggalan zaman dan terlalu lambat," kata Menteri Perdagangan Pichai Naripthaphan dalam sebuah pengarahan dikutip Reuters di Bangkok pada Senin (16/9). Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Thailand sangat lambat dan seharusnya Bank of Thailand membantu meningkatkan pertumbuhan. 

"Bank of Thailand harus mengelola kekuatan baht yang sudah merugikan eksportir dan membantu meningkatkan likuiditas di pasar keuangan," harap dia. Mata uang Thailand telah naik lebih dari 10% pada kuartal ini dan menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di Asia Tenggara.

Baca Juga: Daftar Makanan Khas Kamboja yang Dikenal Enak, Coba 8 Makanan Ini

Seruan pemotongan suku bunga oleh kepala perdagangan tersebut merupakan seruan pertama dari kabinet Paetongtarn. Pemerintahan baru Thailand terus memberikan tekanan pada otoritas moneter untuk menurunkan biaya pinjaman yang saat ini berada pada titik tertinggi sejak 2013. Pichai mendukung kampanye Srettha selama berbulan-bulan untuk menurunkan suku bunga yang ditentang oleh para bankir sentral yang dipimpin oleh Gubernur BOT Sethaput Suthiwartnarueput.

Menteri perdagangan mengatakan, akan menjadwalkan pertemuan dengan Sethaput untuk membahas masalah ini. "Mata uang Thailand yang terlalu kuat membuat eksportir memiliki margin rendah dan jadi berisiko," kata Pichai. 

Kementerian perdagangan mengaku juga akan mendukung perusahaan Thailand yang ingin berekspansi ke luar negeri. Caranya dengan mendorong perjanjian perdagangan bebas untuk meningkatkan perdagangan dan investasi

Selain itu, pemerintah juga akan menerapkan langkah-langkah untuk menghentikan impor murah, terutama dari China, agar tidak merugikan produsen lokal. "Kami perlu bekerja keras di tengah perlambatan ekonomi global. Kami perlu menghidupkan kembali ekonomi Thailand," kata Pichai. 

Baca Juga: Baht Thailand Terus Menguat, Berdampak kepada Kinerja Ekspor



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×