kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.630   -16,00   -0,10%
  • IDX 8.073   28,76   0,36%
  • KOMPAS100 1.116   1,92   0,17%
  • LQ45 786   1,71   0,22%
  • ISSI 283   1,06   0,37%
  • IDX30 413   1,32   0,32%
  • IDXHIDIV20 468   0,38   0,08%
  • IDX80 123   0,40   0,33%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 130   0,49   0,38%

Pemilik University of Phoenix Bidik Valuasi Rp 19,3 Triliun di IPO AS


Kamis, 02 Oktober 2025 / 11:13 WIB
Pemilik University of Phoenix Bidik Valuasi Rp 19,3 Triliun di IPO AS
Seorang petugas keamanan berdiri di dalam gedung Bursa Efek New York (NYSE) pada hari Selasa setelah aksi jual besar-besaran pada hari Senin di New York City, AS, 11 Maret 2025. REUTERS/Shannon Stapleton


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilik University of Phoenix, Phoenix Education Partners, menargetkan valuasi hingga US$ 1,17 miliar atau sekitar Rp 19,30 triliun (kurs Rp16.500) dalam penawaran umum perdana saham (IPO) di Amerika Serikat. 

Langkah ini menandai kembalinya perusahaan tersebut ke bursa setelah lebih dari delapan tahun.

Dalam prospektusnya, Selasa (30/9/2025), Phoenix Education Partners bersama pemegang saham utamanya, Apollo Global Management dan Vistria Group, berupaya menggalang dana hingga US$ 140,3 juta.

Baca Juga: Jumlah Perusahaan China yang Listing di Bursa AS Terus Bertambah

Rencana itu dilakukan melalui penjualan 4,25 juta saham dengan kisaran harga US$ 31 – US$ 33 per saham.

Apollo akan melepas 3,55 juta saham namun tetap mempertahankan kendali mayoritas hak suara di Phoenix Education, sementara Vistria melepas 700.000 saham.

Pasar IPO AS belakangan semakin ramai dengan masuknya perusahaan-perusahaan yang didukung private equity (PE). 

“Sentimen positif terhadap IPO di AS akan terus menguntungkan IPO yang didukung PE,” kata CEO IPOX, Josef Schuster. 

Meski begitu, ia menegaskan bahwa transaksi PE lebih banyak bersifat restrukturisasi modal sehingga pasar cenderung menguntungkan pembeli.

University of Phoenix, yang berdiri pada 1976 di Phoenix, Arizona, fokus pada pendidikan tinggi untuk kalangan pekerja dewasa. 

Baca Juga: Shutdown Pemerintah AS: Ancaman Baru bagi Pasar Saham Asia

Saat ini universitas tersebut menawarkan 72 program gelar dan 33 program sertifikat non-gelar di berbagai disiplin ilmu.

Sebelumnya, Phoenix Education beroperasi di bawah Apollo Education Group yang kemudian diakusisi secara privat pada 2017 oleh konsorsium Apollo dan Vistria dengan nilai US$ 1,1 miliar dolar AS. 

Sejak itu, universitas melakukan restrukturisasi dengan menghentikan program non-inti serta melepas sejumlah unit usaha, termasuk sekolah internasional.

Pada 2023, lembaga nirlaba yang berafiliasi dengan University of Idaho sempat berencana membeli operasional University of Phoenix seharga US$ 550 juta dolar AS. Namun, kesepakatan itu batal pada awal tahun ini.

IPO Phoenix Education akan ditangani oleh Morgan Stanley, Goldman Sachs, BMO Capital Markets, dan Jefferies sebagai penjamin emisi utama. Saham perusahaan dijadwalkan tercatat di Bursa Efek New York dengan kode PXED. 

Selanjutnya: BI Sebut Inflasi September 2025 Terkendali di 2,65% Berkat Sinergi dengan Pemerintah

Menarik Dibaca: Daftar Drama Korea Terbaru Netflix Sepanjang Oktober 2025, Ada Genie, Make A Wish




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×