kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.350   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Pemimpin Hezbollah bantah pihaknya terlibat dalam ledakan di Lebanon


Minggu, 09 Agustus 2020 / 05:58 WIB
Pemimpin Hezbollah bantah pihaknya terlibat dalam ledakan di Lebanon
ILUSTRASI. A general view shows the damage at the site of Tuesday's blast in Beirut's port area, Lebanon August 5, 2020. REUTERS/Mohamed Azakir TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIRUT. Pasca-ledakan dahsyat yang mengguncang Lebanon pada Selasa (4/8/2020), Hezbollah memberi respons di tengah penyelidikan tentang penyebab terjadinya bencana yang telah merenggut nyawa 100 orang lebih dan 5.000 orang luka-luka.

Masih terbuka dugaan apakah itu akibat kelalaian penyimpanan zat eksplosif atau dikarenakan adanya serangan dari lawan. Pada Jumat (7/8/2020), Presiden Michael Aoun masih memperkirakan dua kemungkinan penyebab tersebut.

"Kelalaian atau campur tangan asing melalui rudal atau bom," ucap Aoun dikutip dari AFP.

Baca Juga: Petaka Beirut dan Regulasi Kimia Reaktif

Melansir Al Jazeera pada Sabtu (8/8/2020), Pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah angkat suara mengenai tudingan keterlibatan pihak pasukan militannya, terhadap ledakan dahsyat yang terjadi di gudang pelabuhan Beirut, Lebanon.

Nasrallah membantah keras klaim pasukannya memiliki simpanan senjata di gudang itu yang memicu ledakan terjadi, dan ia mengatakan bahwa penyelidikan akan "mengungkapkan kebenaran" di balik ledakan mematikan itu.

"Kami tidak memiliki apa-apa di pelabuhan, tidak ada gudang senjata, atau depot rudal atau rudal atau senapan atau bom atau peluru atau amonium nitrat," kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan dalam televisi.

Lalu, ia menerangkan juga bahwa, "Orang-orang kami termasuk di antara mereka yang terluka dan tewas dalam ledakan itu." Nasrallah meminta pertanggungjawaban dan mencatat bahwa ada "konsensus" untuk penyelidikan yang adil dan transparan.

Baca Juga: WHO larang negara maju monopoli vaksin virus corona, ini alasannya

"Siapapun yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban. Tidak ada yang boleh melindungi," katanya.

Sekretaris jenderal kelompok bersenjata itu mengatakan bahwa ledakan di Beirut adalah peristiwa luar biasa dalam sejarah modern Lebanon dan itu harus ditangani dengan serius.

"Semua personel dan institusi Hezbollah berada di bawah pengawasan negara bagian dan pemerintah kota," kata Nasrallah.

Mengenai ledakan dahsyat yang terjadi di pelabuhan Beirut, para pihak berwenang mengatakan, adanya kebakaran di pelabuhan memicu meledaknya 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan selama 6-7 tahun di gudang.

Para warga Lebanon, kelompok advokasi, dan para kepala negara asing telah menyerukan penyelidikan internasional atas ledakan itu, guna memastikan ketidakberpihakan.

Baca Juga: Indonesia dihantui resesi, simak saran Warren Buffett soal investasi di masa sulit

Namun, Aoun menolak inisiatif tersebut. Ketika ditanya jurnalis dalam wawancara di televisi, apakah menurutnya penyelidikan internasional akan mengaburkan kebenaran, presiden menjawab "tentu saja".

Beberapa saat kemudian di akun Twitter-nya, Aoun menjelaskan pandangannya lebih lanjut. "Tujuan di balik seruan untuk penyelidikan internasional atas masalah pelabuhan adalah untuk mengaburkan kebenaran," ucapnya. (Shintaloka Pradita Sicca)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pimpinan Hezbollah Bantah Keras Klaim Keterlibatannya dalam Ledakan Dahsyat di Lebanon"




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×