kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemimpin oposisi Venezuela Guaido ambil risiko ditangkap saat kembai ke negaranya


Senin, 04 Maret 2019 / 17:45 WIB
Pemimpin oposisi Venezuela Guaido ambil risiko ditangkap saat kembai ke negaranya


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  CARACAS. Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido berencana mengambil risiko ditangkap saat kembali ke negaranya pada Senin (4/3), setelah ia mengabaikan larangan pengadilan. Guaido melakukan perjalanan ke negara sekutu Amerika Latin untuk meningkatkan dukungan baginya untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.

Mengutir Reuters, Tim Guaido menilai, keputusan Guaido kembali ke negaranya dapat kembali menyalakan persaingan dengan Maduro, saat Guaido terus menekan Maduro dengan sekutu internasionalnya dalam mengisolasi pemerintahan sosialis.

Namun penangkapan terhadap Guaido juga dapat menjadi dilema bagi Maduro. Hal ini akan dimanfaatkan untuk menunjukkan kepada dunia internasional, bagaimana Maduro menekan musuh politiknya. Hal ini bisa semakin mendorong Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi yang lebih keras.

Guaido yang telah diakui sebagai kepala negara Venezuela yang sah oleh sebagian besar negara-negara Barat mengatakan, pada hari Minggu, ia akan melakukan "tantangan bersejarah" untuk kembali tepat waktu dalam memimpin protes pada hari Senin dan Selasa selama periode liburan Karnaval, waktu yang tidak biasa untuk demonstrasi.

"Jika rezim berani, tentu saja, untuk menculik kami, itu akan menjadi kesalahan terakhir yang mereka buat," kata Guaido saat siaran di Twitter, tanpa mengungkapkan lokasinya. Guaido mengatakan mereka telah menyiapkan "langkah-langkah untuk diikuti" jika dia ditahan.

Guaido diam-diam meninggalkan Venezuela ke Kolombia, melanggar perintah Mahkamah Agung, untuk mengoordinasikan upaya di sana pada 23 Februari untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Venezuela untuk mengurangi kekurangan makanan dan obat-obatan.

Namun pasukan yang setia kepada Maduro memblokir konvoi truk bantuan yang dikirim dari Kolombia dan Brasil, yang menyebabkan bentrokan yang menewaskan sedikitnya enam orang di sepanjang perbatasan Brasil, kata kelompok hak asasi manusia.

Dari Kolombia, ia kemudian melakukan perjalanan ke Argentina, Brasil, Ekuador dan Paraguay untuk menopang dukungan Amerika Latin untuk pemerintahan transisi yang akan mendahului pemilihan yang bebas dan adil.

Pada hari Minggu, ia berangkat dengan pesawat dari kota pantai Salinas di Ekuador tetapi belum muncul secara publik sejak itu, di luar siaran Twitter. Untuk tiba di Caracas pada Senin pagi, ia dapat mengambil penerbangan komersial dari Bogota atau Panama City.

Sementara, Maduro memberi label Guaido boneka AS. Maduro bilang penangkapan terhadap Guaido tergantung pada sistem peradilan. "Dia tidak bisa datang dan pergi. Dia harus menghadapi keadilan, dan keadilan melarang dia meninggalkan negara itu, ”katanya kepada ABC News pekan lalu.

Amerika Serikat telah memperingatkan Maduro tentang konsekuensi penangkapan Guaido dan Departemen Keuangan memberlakukan sanksi baru pada hari Jumat yang menargetkan para pejabat militer Venezuela.

"Jika Maduro mengambil langkah itu, saya pikir itu akan mempercepat hari dia pergi," Penasihat Keamanan Nasional A. John Bolton mengatakan kepada Fox News, Minggu.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×