kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemogokan Pekerja Starbucks Meluas ke Lebih dari 300 Gerai di AS pada Malam Natal


Selasa, 24 Desember 2024 / 15:48 WIB
Pemogokan Pekerja Starbucks Meluas ke Lebih dari 300 Gerai di AS pada Malam Natal
ILUSTRASI. Pemogokan pekerja Starbucks di Amerika Serikat meluas hingga lebih dari 300 toko pada Selasa, dengan lebih dari 5.000 pekerja . REUTERS/Mike Blake/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemogokan pekerja Starbucks di Amerika Serikat meluas hingga lebih dari 300 toko pada Selasa, dengan lebih dari 5.000 pekerja diperkirakan akan menghentikan aktivitas kerja mereka selama lima hari, sebelum berakhir pada Malam Natal.

Pemogokan besar ini dipicu oleh kebuntuan dalam negosiasi antara Starbucks dan serikat pekerja terkait isu gaji, tenaga kerja, dan jadwal kerja.

Dampak Pemogokan pada Operasi Starbucks

Starbucks Workers United, serikat pekerja yang mewakili karyawan di 525 toko Starbucks secara nasional, melaporkan bahwa lebih dari 60 toko di 12 kota besar, termasuk New York, Los Angeles, Boston, dan Seattle, telah tutup pada Senin. Serikat pekerja menggambarkan aksi ini sebagai salah satu pemogokan terbesar dalam sejarah perusahaan.

Baca Juga: Serikat Pekerja Starbucks Mengumumkan Pemogokan Besar-Besaran Jelang Natal

Seorang barista dari Oregon yang menjadi anggota serikat menyatakan, "Pemogokan ini adalah langkah awal untuk menunjukkan kekuatan kami, dan ini baru permulaan."

Meskipun demikian, Starbucks mengklaim bahwa mayoritas toko mereka akan tetap beroperasi, dengan dampak minimal terhadap keseluruhan operasi perusahaan. Dengan lebih dari 10.000 toko yang dioperasikan langsung oleh perusahaan di seluruh Amerika Serikat, Starbucks menyatakan siap melanjutkan negosiasi jika serikat pekerja kembali ke meja perundingan.

Penyebab Pemogokan

Negosiasi antara Starbucks dan serikat pekerja terhenti setelah berbagai isu utama tidak mencapai kesepakatan, di antaranya:

  1. Kenaikan Gaji: Serikat pekerja menolak tawaran Starbucks yang tidak menjamin kenaikan gaji langsung, tetapi hanya menawarkan kenaikan 1,5% untuk tahun-tahun mendatang.

  2. Kondisi Kerja: Keluhan tentang kekurangan staf dan jadwal kerja yang tidak memadai menjadi salah satu pendorong utama aksi pemogokan.

  3. Proposal Ekonomi: Serikat pekerja menyebut bahwa hingga saat ini, Starbucks belum memberikan proposal ekonomi yang serius untuk memperbaiki kondisi para pekerja.

Baca Juga: Aksi Mogok Pekerja Starbucks Meluas ke Beberapa Kota di Amerika, Termasuk New York

Respons Starbucks terhadap Pemogokan

Starbucks, melalui pernyataan resmi pada Senin, menyatakan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk melanjutkan negosiasi. Namun, perusahaan juga menuduh perwakilan serikat pekerja mengakhiri sesi perundingan terlalu cepat.

Di tengah kritik, Starbucks menekankan bahwa mereka siap untuk berdialog kapan pun serikat pekerja kembali ke meja perundingan. Namun, pernyataan ini tampaknya belum mampu meredakan ketegangan yang semakin meningkat antara kedua belah pihak.

Selanjutnya: Simak Lokasi Parkir Misa Natal Gereja Katedral Jakarta, Bisa di Masjid Istiqlal

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Besok di Bali, Denpasar Hujan Hanya Dini Hari



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×