Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. BlackBerry Ltd mengalahkan perkiraan Wall Street untuk pendapatan kuartal terbarunya. Hal tersebut ditopang permintaan berkelanjutan untuk keamanan siber dan produk Internet of Things (IoT).
Permintaan akan perangkat lunak keamanan siber semakin kuat karena banyak pebisnis dan organisasi pemerintah yang bermigrasi ke solusi berbasis cloud untuk mendukung pekerjaan jarak jauh selama pandemi Covid-19.
Mengutip Reuters, Rabu (22/12), pendapatan BlackBerry memang masih turun menjadi US$ 184 juta untuk kuartal yang berakhir 30 November, dari US$ 218 juta setahun sebelumnya. Namun, capaian tersebut mengalahkan ekspektasi rata-rata analis sebesar US$ 177,25 juta.
Baca Juga: Nilai pasar Apple Inc hampir mendekati US$ 3 triliun pada Senin (13/12)
Untuk sektor perangkat lunak keamanan siber, BlackBerry membukukan pendapatan sebesar US$ 128 juta dan memperkirakan akan menjadi antara US$ 125 juta dan US$ 135 juta pada kuartal berikutnya, di bawah perkiraan US$143 juta oleh seorang analis.
Chief Executive Officer BlackBerry John Chen mengatakan, BlackBerry mengharapkan masalah rantai pasokan otomotif mereda pada kuartal depan dan membantu meningkatkan permintaan untuk perangkat lunak mobil QNX, yang digunakan oleh pembuat mobil termasuk Volkswagen, BMW dan Ford Motor.
Sementara itu, BlackBerry melaporkan laba bersih sebesar US$ 74 juta pada kuartal ketiga. Kinerja tersebut terbilang positif mengingat pada tahun sebelumnya masih mengalami kerugian sebesar US$ 130 juta.
Baca Juga: Intel Segera Membangun Pabrik Baru di Malaysia, Bakal Sedot 9.000 Tenaga Kerja