Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
Di China, Alibaba bertarung dengan JD.com dan Pinduoduo untuk memperebutkan pangsa pasar. Telah terjadi perang harga di antara platform online terbesar di China
Situasinya, justru saingan ALibaba, JD.com mengalahkan pendapatan kuartal. Mereka melihat pertumbuhan pengguna yang kuat meskipun sejatinya masih dibebani sentimen konsumen China yang masih bergulat dengan krisis properti yang berkepanjangan dan prospek ekonomi yang suram.
Baca Juga: Perang Kilat: Alibaba & JD.com Bakar Duit Demi Kirim Barang 30 Menit
Saat ini, Alibaba telah secara agresif mengkampanyekan apa yang disebut ritel, memperluas ke dalam apa yang disebut ritel instan, dengan fokus pada kecepatan pengiriman 30 menit - 60 menit, Baik platform JD.com dan Alibaba telah meningkatkan insentif kepada pengguna termasuk kupon untuk memberikan penawaran ritel instan dan pengiriman makanan yang diperluas.
Kepala Eksekutif Grup Bisnis E-commerce Alibaba Jiang Fan mengatakan kepada para analis dalam sebuah panggilan telepon bahwa Alibaba akan berinvestasi agresif dalam bisnis ritel instan dalam jangka pendek.
"Satu hal yang perlu diperhatikan tentang pasar ritel instan ini adalah bahwa ini adalah pasar yang sangat besar,"
Baca Juga: Gandeng Tencent dan Alibaba, GoTo Targetkan Migrasi Cloud Rampung di Q3 2025
Divisi perdagangan internasional Alibaba (AIDC), yang termasuk pemain lintas batas AliExpress, menghasilkan pendapatan sebesar 22%, meskipun pertumbuhan pendapatan masih khilaf.
"Bisnis internasional meleset tetapi saya tidak yakin apakah itu karena AliExpress menderita dampak tarif," tandas Vinci.