kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendidikan bahasa Korea jadi senjata baru Korea Selatan untuk perluas Hallyu


Kamis, 03 September 2020 / 10:11 WIB
Pendidikan bahasa Korea jadi senjata baru Korea Selatan untuk perluas Hallyu
ILUSTRASI. 100 Days My Prince, salah satu drama Korea rating tertinggi sepanjang masa di TV cable.


Sumber: Korea Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Tidak perlu diragukan lagi bahwa saat ini Korea Selatan merupakan negara yang sangat sukses melakukan diplomasi budaya melalui budaya pop yang kerap disebut Hallyu.

Melalui musik K-Pop, Korea Selatan semakin dikenal secara luas. Hasilnya, kunjungan wisata meningkat, begitu pula ekspor produk Korea ke berbagai penjuru dunia.

Industri musik dan perfilman Korea Selatan kini mulai dilirik dan dianggap sudah bisa sejajar dengan industri besar yang ada di Hollywood.

Belakangan ini, pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Budaya sedang berusaha menggencarkan program belajar bahasa Korea ke berbagai universitas yang ada di seluruh dunia.

Baca Juga: BTS nomor satu Billboard Hot 100, Presiden Moon Jae In bangga dan ucapkan selamat

Pada bulan Agustus lalu, Korean Foundation bermitra dengan Big Hit Entertainment, agensi yang menaungi boygroup BTS, dan Hankuk University of Foreign Studies untuk membuka kursus bahasa Korea bertema BTS dengan tajuk "Learn! Korean with BTS".

Program ini akan dioptimalkan di sejumlah universitas luar negeri yang memiliki program bahasa Korea mulai semester musim gugur 2020.

Melansir dari Korea Times, universitas pertama yang mengadaptasi program ini adalah Middlebury College di AS, Ecole Normale Superieure dan EDHEC Business School of France di Perancis, Ain Shams University di Mesir, serta University of Languages ​​& International Studies dan Thang Long University di Vietnam.

Paket program "Learn! Korean with BTS" terdiri dari 4 buah buku teks utama beserta aksesoris sound pen yang mampu memperjelas pengucapan bahasa Korea.

Baca Juga: Grup K-Pop BTS semakin mendunia, manajemennya melantai di bursa saham

Saat diluncurkan pada tanggal 24 Agustus lalu, paket pembelajaran ini langsung habis dipesan dalam waktu 20 menit di seluruh AS dan hanya 3 jam di Jepang.

Saat ini Korea adalah bahasa dengan penggunaan terbanyak ke-14 di dunia. Sekitar 77,3 juta orang di dunia menggunakan bahasa Korea sebagai bahasa utamanya berdasarkan laporan dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan.

Pada tahun 2019, jumlah pelamar untuk Tes Kemahiran dalam Bahasa Korea (TOPIK) yang dikelola langsung oleh negara melampaui 370.000, jumlah tertinggi sepanjang masa.

Jumlah tersebut cukup menggambarkan besarnya minat warga asing untuk belajar bahasa Korea.

Baca Juga: Negara miskin diprediksi akan terlambat menerima vaksin corona

"Kami akan bekerja keras untuk menetapkan bahasa Korea sebagai salah satu pilah penting dari Hallyu dan mempromosikan penggunaan bahasa yang hebat ini di seluruh dunia," ungkap Menteri Kebudayaan Park Yang-woo, seperti dikutip dari Korea Times.

Pada tahun 2021 mendatang, Kementerian Kebudayaan mengatakan akan menggelontorkan 89,4 miliar Won atau sekitar Rp 1,1 triliun untuk memperluas pendidikan bahasa Korea di seluruh dunia.

Selain itu, pemerintah Korea juga menyebut bahwa King Sejong Institute, lembaga bahasa Korea yang dikelola negara, akan menambah 30 cabang lagi di luar negeri. Saat ini mereka sudah ada 213 titik di 76 negara.

Selain memberikan pembelajaran bahasa Korea, pemerintah pada tahun 2021 mendatang juga akan mulai membuka lebih banyak lapangan pekerjaan yang berkaitan dengan bahasa Korea dengan membina penerjemah untuk film, webtoon, literatur Korea melalui serangkaian kursus dan pelatihan. 

Baca Juga: Korea Utara terima bantuan dana tambahan dari PBB untuk penelitian vaksin corona




TERBARU

[X]
×