CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pendukung Trump serukan boikot Pepsi


Jumat, 18 November 2016 / 15:35 WIB
Pendukung Trump serukan boikot Pepsi


Sumber: Financial Times,CNBC | Editor: Mesti Sinaga

PepsiCo, perusahaan makanan dan minuman AS, menghadapi ancaman boikot atas produk-produknya dari pendukung presiden AS terpilih, Donald Trump. Seruan boikot ini muncul setelah situs  politik sayap kanan menyalahartikan komentar CEO PepsiCo, Indra Nooyi.

Sejumlah situs, termasuk Truthfeed dan Konservatif Treehouse, mengutip pernyataan Indra Nooyi yang mengatakan kepada pendukung Trump untuk "mengambil bisnis mereka di tempat lain". Padahal, Nooyi tidak pernah membuat pernyataan ini.

Nooyi telah diwawancarai di sebuah acara New York Times pekan lalu, di mana dia mengatakan "semua" stafnya "berkabung" dan "menangis" setelah Trump memenangkan pemilu. Diapun merasa perlu meyakinkan beberapa orang yang peduli keselamatan mereka.

Menanggapi pertanyaan pertama terkait pemilu yang diajukan kepadanya, Nooyi memberi selamat kepada Trump atas kemenangannya dan berkata, "Kita semua berada dalam sebuah negara persatuan. Proses demokrasi telah berlangsung dan hidup harus terus berlangsung."

Namun, beberapa pendukung Trump marah mendengar pernyataan Nooyi, terutama tentang perempuan, yang ditafsirkan sebagai kritik terhadap perilaku presiden terpilih. Mereka meminta pendukung Trump memboikot merek Pepsi, dan menyebarkan berita melalui Twitter dengan menggunakan tagar #boycottpepsi.

PepsiCo mengakui, Nooyi "salah bicara" ketika mengatakan bahwa "semua" karyawan menangis dan meratap, namun mereka menolak berkomentar lebih lanjut.

Pepsi bukan satu-satunya yang mengalami serangan konsumen yang berbeda pilihan dalam pemilu.

New Balance, yang berhasil meraih pasar yang signifikan di pasar sepatu AS, juga dihujani proses setelah salah satu eksekutifnya, Matt LeBretton,  mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa ia merasa "hal itu akan bergerak ke arah yang benar" dengan kemenangan Trump.

Beberapa konsumen pemilik sepatu New Balance dikabarkan telah membakar sepatu mereka sebagai respons atas pernyataan LeBretton. Sebaliknya, sebuah situs pendukung Trump  menyatakan New Balance harus menjadi "sepatu resmi orang kulit putih".

New Balance dalam sebuah pernyataan menyatakan, komentar eksekutifnya itu telah disalahpahami di luar konteks dan mereka "tidak mentolerir fanatisme atau kebenbenci dalam bentuk apapun".

Baca juga: Sepatu gratis bagi pemrotes Trump yang bakar New Balance

Perusahaan pengiriman makanan GrubHub juga menjadi target setelah CEO-nya mengirim surat kepada stafnya. Dalam surat itu sang CEO menyatakan, komentar Trump terkait imigran selama kampanye tidak memiliki tempat di perusahaannya dan orang yang menentang inklusivitas (penghormatan atas perbedaan dan keberagamaan) harus mengundurkan diri.

Namun, beberapa orang menafsirkan pernyataan itu berarti bahwa siapa pun yang memilih Trump harus berhenti –sehingga memicu seruan boikot terhadap perusahaan.

Para penentang Trump juga telah menyerukan boikot konsumen. Sebagai protes terhadap keputusan Ivanka Trump mendukung kampanye ayahnya, beberapa pembeli wanita mengancam akan memboikot pengecer seperti Amazon dan Nordstrom kecuali mereka menghapus merek Trump dari rak-rak mereka.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×