Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Menginformasikan saja, pada pekan lalu, The New York Times, mengutip sumber anonim, melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump telah diberi pengarahan tentang hadiah Rusia yang seharusnya dibayarkan kepada Taliban Afghanistan karena membunuh tentara Amerika.
Terkait hal ini, mengutip Reuters, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu (1/7/2020) bahwa ia tidak mendapat informasi tentang laporan bahwa Rusia telah mendesak Taliban untuk membunuh tentara AS. Pasalnya, banyak pejabat intelijen AS meragukan kebenaran kabar tersebut. Sikap ini sangat bertentangan dengan empat sumber AS dan Eropa.
Baca Juga: Donald Trump: Mural Black Lives Matter di New York adalah simbol kebencian
"Kami tidak pernah mendengarnya karena intelijen tidak pernah mencapai tingkat itu ... Ini tidak muncul pada kesempatan itu. Orang-orang intelijen ... banyak dari mereka tidak percaya itu terjadi sama sekali," katanya kepada Fox Business Network.
Melansir Reuters, empat sumber AS dan pemerintah Eropa, yang akrab dengan pelaporan intelijen, mengatakan bahwa dalam beberapa pekan terakhir Amerika Serikat telah memperoleh laporan baru yang mendukung tuduhan bahwa Rusia telah mendorong gerilyawan yang berafiliasi dengan Taliban untuk membunuh tentara AS dan sekutunya di Afghanistan.
Baca Juga: Donald Trump setujui rencana Pentagon tarik 9.500 pasukan AS dari Jerman