Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Bahkan, lanjut Lu, jika produsen mobil raksasa dunia itu meninggalkan China, posisinya akan segera tergantikan.
“Kondisi ini tidak akan merugikan ekonomi Tiongkok. Situasinya sangat sederhana: pasar mobil di China sangat kompetitif, sehingga pangsa pasar dari produsen yang keluar akan dengan cepat diambil oleh yang lain, tetapi kerugian yang dialami GM tidak akan pernah pulih," katanya.
Baca Juga: Bukan gertak sambel, China naikkan pajak 1.717 barang asal AS sejak Minggu (1/9)
Terlepas dari gangguan yang disebabkan oleh perang dagang, Joerg Wuttke, president of the EU Chamber of Commerce di China, mengatakan bahwa hanya segelintir perusahaan asing yang memilih untuk meninggalkan China. Beberapa dari mereka melakukannya karena alasan yang tidak terkait dengan perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia.
"Saya tidak terlalu memperhatikan perusahaan-perusahaan yang pindah," katanya.
Wuttke juga mengomentari pernyataan Trump yang memerintahkan agar perusahaan AS segera hengkang dan mencari alternatif pengganti China. Terkait hal ini, dia mengatakan: "Masalahnya adalah Anda harus tahu ke mana harus pindah. Di mana itu? Apakah ada cukup pelabuhan, cukup listrik, dan pekerja terlatih?”
Baca Juga: Perusahaan AS ramai-ramai hengkang dari China, Indonesia jadi salah satu pilihan
Wang Yiwei, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Renmin di Beijing, sepakat bahwa akan sulit bagi perusahaan-perusahaan Amerika untuk mengabaikan manfaat ekonomi yang ditawarkan Tiongkok.
"China tidak hanya pabrik dunia tetapi juga pasar dunia. Tidak ada yang bisa menghindarinya. Perintah agar perusahaan-perusahaan AS meninggalkan China hanyalah angan-angan. Itu bertentangan dengan aturan pasar dan logika,” papar Wang.
Wang juga menambahkan, ukuran China yang luas dapat diartikan tidak ada tempat lain di dunia ini yang bisa bersaing dengan China.
"China memiliki 400 juta konsumen kelas menengah -lebih dari seluruh populasi AS-, 170 juta pekerja dengan pendidikan tinggi dan 856 juta pengguna internet. Angka-angka ini tidak dapat ditandingi oleh negara-negara seperti India atau Vietnam," tambah Wang.
Parker mengatakan, satu-satunya cara bagi AS dan China untuk menyelesaikan perbedaan perdagangan mereka adalah kembali ke meja perundingan.