kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pengawas PBB Temukan Bukti Penyiksaan Warga Ukraina oleh Tentara Rusia Selama Perang


Selasa, 26 September 2023 / 11:30 WIB
Pengawas PBB Temukan Bukti Penyiksaan Warga Ukraina oleh Tentara Rusia Selama Perang
ILUSTRASI. Anggota layanan pasukan pro-Rusia berjalan di sepanjang jalan di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Selasa (17/5/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Badan HAM PBB pada hari Senin (25/9) mengatakan pihaknya menemukan bukti adanya penyiksaan yang dilakukan tentara Rusia terhadap warga sipil Ukraina. Beberapa kasus penyiksaan bahkan berakhir dengan kematian.

Di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC), Ketua Komisi Penyelidikan Ukraina, Erik Mose, melaporkan bahwa timnya telah mengumpulkan bukti yang menunjukkan bahwa aksi penyiksaan oleh militer Rusia di wilayah yang mereka kendalikan telah meluas dan sistematis.

Tidak hanya itu, Mose melaporkan bahwa tentara Rusia juga memperkosa dan melakukan kekerasan seksual terhadap perempuan dari berbagai usia. Para anggota keluarganya pun dikurung dan dipaksa mendengarkan penyiksaan.

"Dalam beberapa kasus, penyiksaan dilakukan dengan sangat brutal hingga menyebabkan kematian pada korban. Tentara Rusia memperkosa dan melakukan kekerasan seksual terhadap perempuan berusia antara 19 hingga 83 tahun," kata Mose, dikutip Reuters.

Baca Juga: Sekjen NATO Minta Bantuan Militer ke Ukraina Ditambah Agar Perang Cepat Berakhir

Mose mengatakan upaya komisinya untuk berkomunikasi dengan Rusia masih belum mendapat balasan. Komisi telah meminta Kremlin untuk menanggapi tuduhan tersebut secara resmi, namun tidak ada satu pun utusan yang datang pada sidang UNHRC hari Senin.

Untuk saat ini komisi belum bisa menyampaikan berapa jumlah kasus penyiksaan yang terjadi, namun mereka percaya jumlahnya sangat tinggi dan terjadi jauh di belakang garis pertempuran.

"Jumlahnya cukup besar dan berasal dari berbagai sumber yang berbeda, wilayah-wilayah di seluruh negeri, dekat dan jauh dari garis pertempuran," kata anggota komisi, Pablo de Greiff.

Komisi yang dipimpin Mose mengunjungi beberapa wilayah Ukraina yang kini dikuasai Rusia seperti Kherson dan Zaporizhzhia pada bulan Agustus dan September ini. 

Baca Juga: Erdogan: Rusia Bukan Negara Biasa, Rusia Tidak Boleh Diabaikan

Mereka akhirnya menemukan bahwa penyiksaan dilakukan terutama di pusat-pusat penahanan yang dioperasikan oleh otoritas Rusia, terutama terhadap orang-orang yang dituduh sebagai informan Ukraina.

Di sisi lain, komisi yang bekerja di bawah PBB itu juga menemukan kasus pelanggaran kemanusiaan lain yang dilakukan militer Ukraina, pada umumnya berkaitan dengan penyerangan sebuah wilayah tanpa pandang bulu sehingga mengenai warga sipil.

Para tentara Ukraina juga kerap memberikan perlakuan buruk terhadap tahanan Rusia. 

Terkait laporan ini, Ukraina bersedia memeriksa semua informasi dan akan menyelidiki setiap pelanggaran dan mengambil tindakan hukum yang sesuai.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×