Reporter: Noverius Laoli, Bloomberg | Editor: Edy Can
HONG KONG. Perlambatan ekonomi China mulai berimbas ke pasar properti. Ronnie Chan, Chairman of Hang Lung Properties Ltd, mengatakan ekonomi China membutuhkan perubahan struktural untuk mendorong konsumen berbelanja dan membantu perekonomian nasional dari kemunduran perekonomian global.
Salah satu area yang harus diubah pemerintah China adalah meningkatkan belanja konsumsi masyarakat. Chan mengatakan, pemerintah China harus mempermudah konsumen membeli properti. Dengan cara demikian, dia yakin konsumsi pribadi ini akan menjadi kunci utama dalam mengatasi perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam waktu lima sampai sepuluh tahun mendatang,
Menurut Chan, perlambatan pertumbuhan ekonomi China saat ini disebabkan karena terintegrasi dengan dunia. Akibatnya, China terkena dampak krisis yang terjadi Eropa dan Amerika.
Saat ini pertumbuhan ekonomi China berjalan lambat. Perlambatan ini mendorong bank sentral memotong biaya pinjaman untuk pertama kalinya sejak tahun 2008. Menteri Perumahan China mengatakan pada bulan ini akan tetap mepertahankan kebijakan pembatasan pembangunan properti dengan cara memperketat kredit.
Kebijakan pemerintah tersebut diberlakukan guna mencegah gelembung properti dalam negeri. Namun kebijakan itu berefek pada para pengembang. Pengembang kekurangan dana untuk membeli tanah dan melakukan pembangunan secara berkelanjutan.
Hang Lung merupakan salah satu perusahaan properti terbesar di Hong Kong. Perusahaan ini menghabiskan lebih dari HK$ 40 miliar atau US$ 5,2 miliar anggarananya untuk belanja bahan bangunan di China pada tahun 2011.
Hang Lung yang bermarkas di Hong Kong, telah membuka empat mal di Shanghai, Jinan dan Shenyang. Dan akan membuka setidaknya satu properti di China setiap tahun sampai 2015.