Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan konsol gim Nintendo Co Ltd asal Jepang pekan lalu mengumumkan laba kuartal IV 2020 melonjak hingga 200% secara tahunan atau year on year (yoy). Hal ini disebabkan melonjaknya permintaan konsol Nintendo Switch keluaran terbaru perusahaan. Peningkatan ini juga dipengaruhi oleh besarnya pembelian gim Nintendo Switch berjudul Animal Crossing: New Horizons yang mencetak rekor penjualan 13,4 juta unit dalam enam minggu pertama sejak dirilis.
Dilansir dari Reuters pekan lalu, Kamis (7/5), perusahaan gim yang berbasis di Kyoto ini bahkan mencatatkan laba operasional sebesar 89,4 miliar yen atau sekitar US$ 842 juta untuk periode kuartal I 2020. Pencapaian tersebut jauh melampaui perkiraan analis Reuters.
Baca Juga: Hore! Nintendo rilis mode baru untuk gim Super Mario Maker 2 akhir pekan ini
Realisasi kinerja tersebut juga telah berhasil meruntuhkan skeptisisme atas kemampuan Nintendo untuk menarik konsumen di tahun keempat Switch dengan kesuksesan Animal Crossing: New Horizon, yang telah menjadi gim dengan penjualan tercepat sejak diluncurkan Maret 2020.
Gim ini juga telah membuat para investor lebih positif, setelah sebelumnya timbul ketakutan gim konsol tidak akan bisa bertahan di tengah era pandemi Covid-19 terutama dalam persaingan melawat gempuran gim seluler. Nintendo mengatakan pihaknya akan menjual sekitar 19 juta unit konsol Switch di kuartal pertama tahun 2020. Perkiraannya tersebut secara umum dipandang konservatif.
"Dampak Animal Crossing memang lebih besar dari yang diharapkan tetapi bersifat sementara," ujar Kepala Eksekutif Nintendo Shuntaro Furukawa.
Ia juga menambahkan pihaknya tidak melihat akan adanya penurunan penjualan seperti dengan proyeksi awal perusahaan. Adapun, sampai dengan Maret 2020 Nintendo Switch tercatat telah laris terjual sebanyak 21 juta, jauh di atas ekspektasi.
Bila dirinci, penjualan tersebut terdiri dari 14,8 juta unit konsol hybid Nintendo Switch dan 6,2 unit Switch Lite yang baru diluncurkan pada bulan September 2019 lalu.
Namun, walau sedang laris manis efek pandemi juga memberikan masalah baru bagi Nintendo. Pasalnya, di tengah meningkatnya popularitas perangkat gim, tingkat produksi Nintendo justru terganggu lantaran adanya pembatasan aktivitas untuk mengurangi potensi penyebaran Covid-19. Akibatnya, perusahaan kesulitan untuk memenuhi permintaan gim dan konsol yang sedang meningkat pesat.
Baca Juga: Nintendo: Pengiriman konsol Switch akan tertunda karena wabah virus corona
Kabar baiknya, perusahaan mengatakan saat ini tingkat produksi dan pengiriman sudah mulai pulih secara bertahap menyusul penundaan yang disebabkan oleh pandemi.
"Sulit untuk mengharapkan tingkat produktivitas yang sama pada saat ini, karena banyak karyawan yang bekerja di rumah," kata Furukawa.
Ia juga mengisyaratkan akan ada beberapa judul gim yang terpaksa ditunda akibat keterbatasan tingkat produksi apabila krisis terus berlanjut.
Sebelumnya, Nintendo memang sudah sempat mengumumkan gim yang akan dirilis pada tahun ini. Namun, penjualannya diprediksi akan terdisrupsi bila efek Covid-19 terus berlanjut.