kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Penjualan Mobil Produsen Jerman Merosot Tergerus Permintaan dari China


Kamis, 10 Oktober 2024 / 16:11 WIB
Penjualan Mobil Produsen Jerman Merosot Tergerus Permintaan dari China
ILUSTRASI. President Director BMW Group Indonesia Ramesh Divyanathan (kedua kanan) berfoto bersama Director of Marketing BMW Group Indonesia Bayu Riyanto (kiri), Director of Communications BMW Group Indonesia Jodie O tania (kedua kiri), dan Director of Sales BMW Group Indonesia Ariefin Makaminan (kanan) di samping mobil listrik BMW i5 saat peluncurannya di Jakarta, Selasa (26/3/2024).BMW i5 yang dibekali baterai berkapasitas 81,2 kWh untuk menempuh jarak hingga 582 Km itu mampu mengeluarkan tenaga hingga 340 Hp dan torsi 430 Nm serta bisa berakselerasi dari 0-100 Km hanya dalam waktu 6 detik. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Penjualan kendaraan mewah asal Jerman pada kuartal III tahun ini menurun karena permintaan yang lesu dan persaingan yang ketat dengan produsen kendaraan China.

Produsen mobil Jerman juga mengalami tantangan karena biaya produksi yang tinggi dan peralihan ke kendaraan listrik.

Masalah tersebut baru-baru ini diilustrasikan upaya pemotongan biaya di produsen mobil terbesar di Eropa, Volkswagen yang mempertimbangkan menutup pabrik di Jerman untuk pertama kalinya.

Pada periode Juli-September, penjualan BMW turun 13%, sementara penjualan Mercedes menurun 3%.

Baca Juga: Rio Tinto Akuisisi Arcadium Lithium Senilai US$6,7 Miliar

Penyebab utamanya adalah permintaan China sebagai pasar mobil terbesar di dunia yang menurun karena ekonomi yang lesu, sementara produsen mobil asing menghadapi persaingan ketat dari produsen lokal yang menawarkan model yang lebih murah, terutama EV. Penjualan BMW di China merosot sepertiga sementara Mercedes turun 13%.

Mercedes juga mencatat pasar kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) secara global lesu, Mercedes melaporkan penurunan penjualan BEV sebesar 31%. Sementara penjualan BEV BMW masih naik 10% pada kuartal tersebut.

Uni Eropa baru-baru ini mengenakan tarif yang tinggi pada kendaraan listrik buatan China mengatakan kendaraan tersebut diuntungkan subsidi negara yang tidak adil. China membantah hal ini dan mengancam akan melakukan pembalasan, sementara produsen mobil Jerman yang menghasilkan sekitar sepertiga dari keuntungan mereka di China , telah menyuarakan kekhawatiran dan menyerukan lebih banyak pembicaraan.

Konsumen Eropa enggan membeli kendaraan listrik yang lebih mahal, sebagian karena infrastruktur pengisian daya yang tidak merata.

Perusahaan tersebut memangkas perkiraan tahunan mereka pada bulan September dengan alasan pasar China yang lesu, sementara BMW juga menyebutkan masalah sistem pengereman yang dipasok oleh Continental. 

Baca Juga: Aksi Balasan Tiongkok: China Kenakan Tarif pada Brendi Uni Eropa



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×