Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Penjualan ritel Hong Kong turun pada Februari setelah pertumbuhan 12 bulan berturut-turut karena gelombang Covid-19 melanda kota itu. Langkah-langkah anti-epidemi juga melemahkan sentimen konsumen dan mengurangi jumlah orang yang pergi berbelanja.
Mengutip Reuters Kamis (31/3), penjualan ritel pada Februari turun 14,6% dari tahun sebelumnya menjadi HK$ 25,2 miliar setara US$ 3,22 miliar. Itu dibandingkan dengan kenaikan 4%i pada Januari dan penurunan 13,7% pada penurunan terakhir pada Januari 2021.
Penurunan ini adalah penurunan tertajam sejak Juli 2020, selama bulan-bulan awal pandemi, ketika penjualan turun 23,1%.
"Sementara epidemi lokal telah menunjukkan tanda-tanda mereda akhir-akhir ini, sektor ritel akan terus menghadapi tekanan penting dalam waktu dekat," kata juru bicara pemerintah.
Dalam hal volume, penjualan ritel pada Februari turun 17,6% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan pertumbuhan 1,5% pada Januari, dan merupakan penurunan terbesar sejak Juli 2020, ketika turun 23,8%.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Shanghai Perluas Lockdown ke Bagian Barat Kota
Pada awal tahun ini, Hong Kong menerapkan tindakan paling kejam karena varian Omicron menyebabkan lonjakan infeksi yang dramatis, dan akibatnya bisnis dan ekonomi kota terguncang akibat penutupan yang meluas.
Perbatasan Hong Kong telah ditutup secara efektif sejak 2020 dengan sedikit penerbangan yang dapat mendarat dan hampir tidak ada penumpang yang diizinkan untuk transit, mengisolasi kota yang telah membangun reputasi sebagai pusat keuangan dan perjalanan global.
Tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman naik menjadi 4,5% pada kuartal Desember-Februari, menambahkan bahwa prospek dibayangi oleh pertempuran untuk mengendalikan epidemi.
Data menunjukkan, penjualan perhiasan, jam tangan, jam, dan hadiah berharga, yang sebelum pandemi sangat bergantung pada turis dari daratan, turun 33,6% pada Februari setelah melonjak 7,1% pada Januari.
Pakaian, alas kaki, dan produk terkait anjlok 39% di bulan Februari dibandingkan kenaikan yang direvisi 6,2% di bulan Januari.
