Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Penjualan rumah baru di Republik Rakyat Tiongkok (China) meningkat tajam di bulan Maret. Peningkatan penjualan ini lantaran sejumlah kebijakan yang mendorong peningkatan permintaan rumah baru di 14 kota.
Reuters pada Senin (3/4) melaporkan, data dari China Index Academy mengumumkan penjualan rumah baru di China naik 55,7% dari bulan sebelumnya.
Kota-kota tingkat satu--termasuk ibukota negara, Beijing, dan pusat komersial Shanghai--mengalami kenaikan tercepat, melonjak 73% dari bulan lalu. Penjualan di kota-kota tingkat dua dan tingkat tiga masing-masing tumbuh 54,7% dan 28,6%.
Data ini akan menjadi berita baik bagi sektor ini. Sektor yang pernah menjadi pilar pertumbuhan ekonomi China, tetapi dihantam oleh beberapa krisis sejak pertengahan 2021, termasuk gagal bayar utang pengembang dan terhentinya pembangunan proyek-proyek perumahan yang sudah terjual.
Baca Juga: COVID-19 Belum Usai, Ini Peringatan WHO Soal Bahaya Varian Terbaru Arcturus
Para pembuat kebijakan di negara ini telah memperkenalkan paket bailout yang komprehensif pada akhir tahun lalu untuk mendorong penjualan dan memungkinkan penyelesaian proyek, yang membantu meningkatkan sentimen.
Sementara itu, saham-saham pengembang real estate naik 2,4% pada hari Senin ini. Industri ini juga telah mengalami pemulihan secara bertahap dalam beberapa minggu terakhir.
Pemerintah daerah juga terus melonggarkan pembatasan properti atau meluncurkan kebijakan stimulus untuk meningkatkan sentimen pembeli rumah baru. Kota Xiamen di tenggara melonggarkan pembatasan pembelian rumah, memungkinkan lebih banyak penduduk untuk membeli properti.
Adapun, harga rumah baru di 100 kota di China naik dengan laju tercepat dalam sembilan bulan terakhir di bulan Maret.