kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penjualan Tesla di China Kembali ke Jalur Positif


Selasa, 03 September 2024 / 13:19 WIB
Penjualan Tesla di China Kembali ke Jalur Positif
ILUSTRASI. Sebuah mobil Tesla mengisi daya di stasiun pengisian daya di Beijing, Cina, 18 April 2017.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Penjualan mobil Tesla di pasar China kembali ke jalur positif pada bulan Agustus. Tesla belakangan mulai sulit bersaing dengan merek lokal yang memiliki harga lebih murah.

Dalam laporannya, Tesla menunjukkan bahwa mereka berhasil menjual lebih dari 63.000 unit mobil pada bulan Agustus 2024, 37% lebih tinggi dari penjualan bulan Juli. 

Sayangnya, angka itu tetap lebih rendah dari penjualan di bulan yang sama tahun 2023 yang mencapai 64.694. 

Tesla disebut berhasil mendapatkan keuntungan besar dari tingginya penjualan di kota-kota kecil. Namun, secara umum penjualan Tesla masih belum bisa mengalahkan merek lokal. Penjualan Tesla di China turun 5% pada semester pertama tahun ini.

Baca Juga: Portofolio Yayasan Bill Gates Memiliki 20% di Saham Mengejutkan Ini, Bukan Microsoft

Mengutip Reuters, penjualan BYD di bulan Agustus naik 35% dari periode yang sama tahun lalu, yaitu mencapai 370.854 unit. Angka itu juga menjadi rekor tertinggi bulanan mereka.

Data China Merchants Bank International menunjukkan, penjualan Tesla di China pada bulan Juli naik 78% dibandingkan tahun lalu di kota-kota yang disebut sebagai kota-kota tingkat tiga.

Di saat yang sama, penjualannya di kota-kota tingkat kedua seperti Hangzhou dan Nanjing meningkat sebesar 47%.

Seperti merek asing lainnya, Tesla secara terbuka mengakui sangat kesulitan menghadapi perang harga yang berkepanjangan di China, di mana pertumbuhan ekonomi juga lesu dan kepercayaan konsumen mulai pudar.

Baca Juga: Inggris Tangguhkan Ekspor Senjata ke Israel

Tingginya sentimen warga China terhadap produk asing, terutama Amerika Serikat, juga membuat penjualan Tesla lesu.

Untuk menyelamatkan bisnisnya, Tesla bahkan telah memangkas jumlah karyawannya di kantor-kantor luar AS. 

Program pinjaman tanpa bunga hingga lima tahun kepada pembeli juga ditawarkan Tesla untuk menarik pembeli sejak bulan April lalu. Beberapa pemerintah daerah di China juga menjadikan Tesla sebagai mobil dinas.

Sebelumnya, metode pengumpulan data pengguna oleh Tesla membuat pemerintah China khawatir. Untungnya, asosiasi industri otomotif terkemuka di China telah mengakui bahwa pengumpulan data oleh kendaraan Tesla sesuai aturan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×