Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pemerintahan Trump bersikeras bahwa hadiah itu sah karena pesawat itu disumbangkan ke Departemen Pertahanan, bukan ke dirinya secara pribadi. Dan Qatar tidak mendapatkan imbalan apa pun atas penyerahan pesawat itu.
"Mereka memberi kita jet gratis. Saya bisa bilang tidak, tidak, tidak, jangan berikan kepada kami. Saya ingin membayar Anda US$ 1 miliar atau US$ 400 juta atau berapa pun jumlahnya atau saya bisa mengucapkan terima kasih banyak," kata Trump minggu lalu.
"Boeing 747 itu diberikan kepada Angkatan Udara Amerika Serikat/Departemen Pertahanan, BUKAN KEPADA SAYA!" Trump menambahkan di platform media sosialnya Truth Social pada 13 Mei.
"Pesawat itu akan digunakan oleh Pemerintah kita sebagai Air Force One sementara, sampai Boeing baru kita, yang pengirimannya sangat terlambat, tiba."
Tonton: Trump Bakal Terima Jet Mewah dari Qatar dan Menggunakannya sebagai Air Force One
Troy Meink, sekretaris Angkatan Udara, mengatakan dalam sidang Senat hari Selasa bahwa Angkatan Udara akan memimpin upaya untuk memastikan pesawat itu memenuhi standar keamanan sehingga dapat mengangkut Presiden Donald Trump.
"Menteri Pertahanan telah mengarahkan Angkatan Udara untuk mulai merencanakan modifikasi pesawat," jawab Meink ketika ditanya tentang peran Angkatan Udara dalam pengalihan jet milik Qatar ke AS.