kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Pentagon Setuju Jet Mewah dari Qatar Digunakan untuk Air Force One


Kamis, 22 Mei 2025 / 08:42 WIB
Pentagon Setuju Jet Mewah dari Qatar Digunakan untuk Air Force One
ILUSTRASI. Amerika Serikat secara resmi menerima jet mewah dari Qatar untuk digunakan sebagai Air Force One. REUTERS/Nathan Howard 


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat secara resmi menerima jet mewah dari Qatar untuk digunakan sebagai Air Force One. Hal tersebut ditegaskan oleh Departemen Pertahanan AS kepada ABC News pada hari Rabu (21/5/2025).

"Menteri pertahanan telah menerima Boeing 747 dari Qatar sesuai dengan semua aturan dan peraturan federal," jelas Sean Parnell, juru bicara utama Pentagon, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Dia menambahkan, "Departemen Pertahanan akan bekerja untuk memastikan langkah-langkah keamanan yang tepat dan persyaratan misi fungsional dipertimbangkan untuk pesawat yang digunakan untuk mengangkut presiden Amerika Serikat." 

Dua Boeing 747 yang berfungsi sebagai Air Force One mulai beroperasi pada awal 1990-an. Dan upaya Boeing untuk mengganti pesawat tersebut dengan 747-8 baru telah tertunda selama bertahun-tahun, sehingga membuat Presiden Donald Trump kesal.

ABC News adalah yang pertama melaporkan bahwa pemerintahan Trump siap menerima jet jumbo Boeing 747-8 mewah sebagai hadiah dari keluarga kerajaan Qatar.

Baca Juga: Qatar Siap Investasi Rp165,5 Triliun di Pangkalan Militer AS Terbesar di Timur Tengah

Sumber yang mengetahui pengaturan yang diusulkan mengatakan kepada ABC News bahwa DOD berencana untuk menyediakan pesawat tersebut untuk digunakan Trump sementara Boeing terus membangun 747 pengganti. 

Sesaat sebelum Trump meninggalkan jabatannya, kepemilikan pesawat tersebut akan dialihkan ke Yayasan Perpustakaan Kepresidenan Donald J. Trump, menurut sumber tersebut.

Sumbangan yang diusulkan tersebut telah menuai kontroversi dari para anggota parlemen Demokrat atas pertanyaan tentang kepatutan etis dari penerimaan pemerintah atas jet mewah yang digunakan oleh keluarga kerajaan Qatar yang telah digambarkan sebagai "istana terbang." 

Laporan berita yang mengutip sumber industri penerbangan telah memperkirakan nilai pesawat Qatar tersebut antara US$ 200 juta dan US$ 400 juta.

"Mereka memberi Angkatan Udara Amerika Serikat sebuah jet, oke? Dan itu hal yang hebat," kata Trump di Ruang Oval pada hari Rabu setelah transfer pesawat tersebut diumumkan ke publik.

Baca Juga: Orang Terkaya Asia Ini Temui Donald Trump dan Emir Qatar di Doha, Ada Apa?

Pemerintahan Trump bersikeras bahwa hadiah itu sah karena pesawat itu disumbangkan ke Departemen Pertahanan, bukan ke dirinya secara pribadi. Dan Qatar tidak mendapatkan imbalan apa pun atas penyerahan pesawat itu.

"Mereka memberi kita jet gratis. Saya bisa bilang tidak, tidak, tidak, jangan berikan kepada kami. Saya ingin membayar Anda US$ 1 miliar atau US$ 400 juta atau berapa pun jumlahnya atau saya bisa mengucapkan terima kasih banyak," kata Trump minggu lalu.

"Boeing 747 itu diberikan kepada Angkatan Udara Amerika Serikat/Departemen Pertahanan, BUKAN KEPADA SAYA!" Trump menambahkan di platform media sosialnya Truth Social pada 13 Mei. 

"Pesawat itu akan digunakan oleh Pemerintah kita sebagai Air Force One sementara, sampai Boeing baru kita, yang pengirimannya sangat terlambat, tiba."

Tonton: Trump Bakal Terima Jet Mewah dari Qatar dan Menggunakannya sebagai Air Force One

Troy Meink, sekretaris Angkatan Udara, mengatakan dalam sidang Senat hari Selasa bahwa Angkatan Udara akan memimpin upaya untuk memastikan pesawat itu memenuhi standar keamanan sehingga dapat mengangkut Presiden Donald Trump.

"Menteri Pertahanan telah mengarahkan Angkatan Udara untuk mulai merencanakan modifikasi pesawat," jawab Meink ketika ditanya tentang peran Angkatan Udara dalam pengalihan jet milik Qatar ke AS. 

Selanjutnya: SSSG ACES Melambat di Empat Bulan Pertama 2025, Simak Cara Manajemen Jaga Kinerja

Menarik Dibaca: Apa Penyebab Asam Lambung Naik di Malam Hari? Ini 7 Kemungkinan Penyebabnya




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×