kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

Pentagon Terpaksa Hapus Lagu Metallica dari Video Setelah Mendapat Teguran Hak Cipta


Senin, 14 Juli 2025 / 11:49 WIB
Pentagon Terpaksa Hapus Lagu Metallica dari Video Setelah Mendapat Teguran Hak Cipta
ILUSTRASI. Pentagon menghapus dan mengunggah ulang video promosi inisiatif drone terbarunya setelah mendapat teguran hak cipta dari band legendaris Metallica. REUTERS/Al Drago


Sumber: Newsweek | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) terpaksa menghapus dan mengunggah ulang video promosi inisiatif drone terbarunya setelah mendapat teguran hak cipta dari band legendaris Metallica.

Masalah muncul karena penggunaan lagu ikonik mereka, "Enter Sandman", dilakukan tanpa izin resmi.

Pentagon Langgar Hak Cipta, Metallica Bertindak Tegas

Video promosi yang menampilkan Menteri Pertahanan Pete Hegseth sempat viral karena menampilkan drone mengantarkan memo sambil diiringi lagu Enter Sandman. Namun, hanya dalam waktu sehari, video itu menghilang dari akun resmi Pentagon di media sosial setelah pihak Metallica mengajukan komplain hak cipta.

Dalam pernyataan kepada Newsweek, juru bicara Pentagon Kingsley Wilson mengonfirmasi bahwa mereka dihubungi oleh pihak platform X (sebelumnya Twitter) yang meminta agar video tersebut diturunkan karena pelanggaran hak cipta.

Baca Juga: Kecewa Berat dengan Putin, Trump Janji akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

“Video tersebut telah dihapus, diperbaiki, dan diunggah ulang ke halaman kami,” kata Wilson.

Sementara itu, perwakilan Metallica kepada Rolling Stone menegaskan bahwa penggunaan lagu mereka dilakukan tanpa izin dan tidak sah secara hukum.

Tindakan Metallica ini sejalan dengan sikap tegas mereka terhadap pelanggaran hak cipta sejak lama. Pada tahun 2000, band ini menggugat layanan berbagi file Napster dalam kasus bersejarah yang menjadi titik awal runtuhnya layanan tersebut, serta menandai perubahan besar dalam cara industri musik memandang distribusi digital.

Inisiatif Drone Pentagon: Teknologi dan Kontroversi

Video yang menjadi sumber polemik tersebut sebenarnya merupakan bagian dari pengumuman besar Pentagon mengenai strategi baru untuk meningkatkan produksi dan pengembangan teknologi drone militer.

Pete Hegseth menyebut bahwa Amerika harus mengejar ketertinggalan dari negara lain dalam bidang ini dan akan mengandalkan ahli rekayasa dan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan drone buatan AS yang murah dan efektif.

“Tahun depan saya ingin kemampuan ini diintegrasikan dalam semua pelatihan tempur, termasuk simulasi perang drone,” tulis Hegseth dalam memo.

Baca Juga: Trump Sebut Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth sebagai 'Menteri Perang'

Namun, tujuan strategis ini dibayangi oleh kritik karena penggunaan materi berhak cipta tanpa izin—terlebih dalam konteks militer dan promosi kekuatan tempur.

Bukan Kasus Pertama: Lagu-lagu Terkenal Kerap Disalahgunakan

Insiden Pentagon ini menambah daftar panjang penggunaan musik tanpa izin dalam konteks politik dan pemerintahan. Presiden Donald Trump, misalnya, sering dikritik karena menggunakan lagu dari artis terkenal seperti Linkin Park, The Rolling Stones, Guns N’ Roses, hingga Leonard Cohen dalam acara politik tanpa persetujuan mereka.

Guns N’ Roses bahkan menyatakan bahwa penggunaan lagu mereka oleh Trump hanya memanfaatkan celah dalam lisensi umum tempat acara, yang tidak pernah dimaksudkan untuk kepentingan politik.

“Hegseth mencuri karya mereka tanpa izin untuk digunakan dalam video resmi pemerintah yang mempromosikan perang. Itu bukan tujuan Metallica menciptakan musik mereka,” tulis jurnalis Ron Filipkowski di platform X.

Selanjutnya: RI dan Uni Eropa Capai Kesepakatan Politik CEPA, Siap Dongkrak Perdagangan Bilateral

Menarik Dibaca: Binus University Buka Program Beasiswa hingga 100% untuk Mahasiswa Baru




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×