Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Donald Trump kembali mengundang perhatian publik dan media setelah menyebut Menteri Pertahanannya, Pete Hegseth, sebagai “Secretary of War” (Menteri Perang) dalam unggahan di Truth Social, pada Jumat pagi, serta memuji penampilannya di Fox News.
"Menteri Perang Pete Hegseth tampil hebat di FoxNews pagi ini. Membahas tentang senjata dan peperangan modern," tulis Trump. "Terima kasih juga kepada Brett Velicovich, yang benar-benar paham dengan 'hal-hal' ini. Kita benar-benar berada di jalur yang tepat. MAGA!"
Pernyataan ini muncul setelah klip pengumuman Hegseth soal strategi drone baru Pentagon ditayangkan secara berulang oleh Fox News, termasuk dalam acara Fox & Friends dan America’s Newsroom. Namun, Hegseth sendiri tidak secara langsung tampil atau diwawancarai secara live oleh jaringan tersebut.
Baca Juga: Pemerintahan Trump Pecat Lebih dari 1.350 Pegawai Kementerian Luar Negeri AS
Trump Hidupkan Kembali Gelar “Secretary of War”
Ungkapan “Secretary of War” yang dipakai Trump bukan sekadar penyebutan sembarangan.
Dalam beberapa pekan terakhir, Trump memang gencar mendorong agar jabatan “Secretary of Defense” kembali ke istilah aslinya: Secretary of War. Gelar ini digunakan di AS sejak 1789 hingga 1947, sebelum diubah sebagai bagian dari reorganisasi besar dalam Undang-Undang Keamanan Nasional yang membentuk Departemen Pertahanan.
Dalam pertemuan NATO bulan lalu, Trump bahkan menyebut Hegseth sebagai “Secretary of War” secara terbuka sambil bercanda bersama Senator Marco Rubio:
"Kalian tahu, dulu jabatan itu disebut Menteri Perang? Mungkin kita akan menyebutnya begitu selama beberapa minggu... karena kita merasa seperti para pejuang."
Pernyataan tersebut disampaikan di tengah eskalasi konflik dengan Iran, termasuk serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir bawah tanah Iran.
Video Promosi “Drone Memo” dengan Nuansa Hollywood
Trump tampaknya juga terkesan dengan video dramatis Hegseth yang pertama kali mengumumkan strategi baru drone Pentagon. Video tersebut viral karena memperlihatkan sebuah drone quadcopter terbang dan menyerahkan dokumen ke tangan Hegseth dengan latar lagu Enter Sandman dari Metallica.
"Inilah masa depan," ujar Hegseth dalam video tersebut. "Kita sedang berjuang. Kita berjuang untuk menang. Dan kita tidak akan pernah mundur."
Namun, meskipun Fox News menayangkan potongan video ini, tidak ada wawancara langsung dengan Hegseth yang ditayangkan hari itu.
Realitas vs Persepsi: Trump Salah Tonton?
Banyak pengamat media percaya bahwa Trump kemungkinan keliru mengira bahwa Hegseth hadir langsung di studio, padahal yang ditayangkan hanya klip video dan pembahasan oleh komentator lain.
Baca Juga: Tensi Dagang Memanas! Trump Umumkan Tarif Impor 30% dari Meksiko dan Uni Eropa
Segment di America’s Newsroom yang menampilkan mantan analis intelijen militer dan kontributor Fox, Brett Velicovich, kemungkinan besar menjadi pemicu unggahan Trump.
Velicovich memuji langkah Hegseth dan menyebutnya sebagai “disruptor” yang dibutuhkan untuk mereformasi sistem militer yang dianggap lamban beradaptasi dengan era peperangan modern.
"Inilah alasan mengapa Menteri Hegseth adalah pilihan yang tepat untuk jabatan ini," kata Velicovich.
Reaksi Kubu Liberal: “Bayangkan Jika Biden Melakukan Hal yang Sama”
Tak butuh waktu lama bagi para kritikus Trump untuk menanggapi dengan sarkasme. Aaron Rupar, jurnalis media progresif, menulis:
"Seandainya Joe Biden mencuit, ‘Pete Buttigieg tampil luar biasa di MSNBC pagi ini’ padahal Buttigieg bahkan tidak tampil, Jake Tapper dan Alex Thompson pasti sudah menulis buku tentang itu. Tapi kalau Trump, ini hal biasa,"
Para pengkritik menilai bahwa kesalahan faktual semacam ini, jika dilakukan oleh presiden dari Partai Demokrat, akan menjadi berita besar di media konservatif. Namun dalam konteks Trump, insiden seperti ini dianggap sudah menjadi hal “biasa”.