kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penuh kontroversi, Raja Thailand isolasi diri di hotel Jerman dengan 20 harem


Senin, 30 Maret 2020 / 06:37 WIB
Penuh kontroversi, Raja Thailand isolasi diri di hotel Jerman dengan 20 harem
ILUSTRASI. Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dikabarkan mengisolasi diri ke Jerman dengan 20 harem. REUTERS/Chalinee Thirasupa


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Raja Thailand mengasingkan diri di salah satu hotel di Jerman, dengan harem 20 harem (wanita) di tengah mewabahnya pandemi virus corona. Hal ini langsung memicu kontroversi di negaranya. 

Melansir The Independent, Raja Maha Vajiralongkorn, yang juga dikenal sebagai Rama X, disebut telah memesan seluruh Grand Hotel Sonnenbichl setelah hotel bintang empat itu menerima "izin khusus" dari dewan distrik untuk mengakomodasi pestanya.

Tabloid Jerman Bild memberitakan, rombongan raja berusia 67 tahun itu termasuk "harem" dari 20 selir dan banyak pelayan. Tidak jelas apakah keempat istrinya tinggal di hotel bersama anggota kelompok lainnya.

Baca Juga: Kewalahan, rumahsakit swasta di Manila tak lagi terima pasien virus corona

Wisma dan hotel di wilayah tersebut diperintahkan untuk ditutup karena krisis virus corona. Akan tetapi, juru bicara dewan distrik setempat mengatakan Grand Hotel Sonnenbichl merupakan pengecualian karena "para tamu adalah kelompok orang homogen tunggal tanpa fluktuasi".

Namun, 119 anggota rombongan dilaporkan telah dikirim kembali ke Thailand dengan dugaan mereka terkena penyakit pernapasan yang sangat menular.

Berita tentang isolasi diri Vajiralongkorn di sebuah lokasi mewah disambut dengan kemarahan oleh puluhan ribu orang Thailand, yang berisiko melanggar hukum lèse-majesté di negara itu, dengan mengkritiknya secara online.

Baca Juga: Kekang virus corona, Thailand perintahkan fasilitas publik dan bisnis tutup

Di bawah hukum, siapa pun yang menghina atau mengkritik monarki dapat dipenjara hingga 15 tahun.



TERBARU

[X]
×