kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penumpang maskapai global mengeluh kesulitan meminta ganti rugi tiket


Minggu, 05 April 2020 / 18:46 WIB
Penumpang maskapai global mengeluh kesulitan meminta ganti rugi tiket
ILUSTRASI. FILE PHOTO: An Air France Airbus A319-111 airplane prepares to land at the Charles de Gaulle Airport in Roissy, near Paris, France, April 28, 2018.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Perjuangan untuk tetap menjaga keuangan aman dari krisis Covid-19 telah mengadu domba maskapai penerbangan di seluruh dunia melawan para pelanggan alias pembeli tiket.

Regulator di Amerika Serikat (AS) dan Eropa umumnya meminta maskapai penerbangan untuk menawarkan pengembalian dana kepada penumpang jika penerbangan dibatalkan, dengan pengecualian untuk keadaan tertentu semisal cuaca buruk.

Dalam kondisi normal hal ini memang kerap terjadi, tetapi kebijakan karantina di beberapa negara faktanya membuat jadwal penerbangan selama berminggu-minggu terpaksa berantakan.

Baca Juga: Phapros (PEHA) tetap lanjutkan ekspansi meski ada wabah corona

Pun, maskapai penerbangan lebih memilih memarkirkan armada mereka dan menjaga arus kas di tengah penurunan pendapatan.

Pelanggan maskapai penerbangan pun membanjiri Facebook dan Twitter dan mengeluhkan bahwa mereka tidak mendapatkan pengembalian dana untuk perjalanan yang dibatalkan.

Salah satu pelanggan misalnya Tamawa Watts dari Northumberland Inggris mengatakan bahwa Ia berencana untuk terbang ke AS untuk perjalanan keluarga melalui California, Nevada dan Arizona sebelum terbang ke New York dan kembali ke inggris.

Nah, dengan pandemi yang menyebar, praktis rencana tersebut dibatalkan oleh maskapai Belanda Air France-KLM.

"Saya mencoba menelpon dan hanya robot yang menjawab, mengulangi informasi yang sama, bahwa KLM telah memutuskan untuk tidak menawarkan pengembalian uang dan menawarkan voucher," ujar Watts.

Pun, pihak maskapai menyebut hanya dapat mencatat keluhan tersebut tanpa akan mengembalikan dana.

Baca Juga: Menko Mahfud MD: Napi koruptor lebih aman untuk diisolasi di lapas daripada di rumah

Polemik ini pun membuat Departemen Transportasi AS menerima banyak keluhan, dari orang-orang yang bernasib serupa.

Akhirnya, pada Jumat pekan lalu mengutip artikel yang dimuat Bloomberg, Minggu (5/4) regulator transportasi AS mengeluarkan surat edaran yang mengimbau maskapai untuk membayar pengembalian dana.

"Kewajiban maskapai penerbangan untuk memberikan pengembalian uang, termasuk tiket dan biaya layanan yang tidak dapat digunakan penumpang, tetap harus dilakukan ketika gangguan penerbangan berada di luar kendali operator," tulis Departemen AS dalam keterangan resminya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×