Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Perang dagang antara Amerika Serikat dengan China belum mereda. Kini, AS memicu perang dagang lainnya di kawasan Eropa.
Kabar terbaru, pemerintahan Donald Trump memberlakukan tarif 25% untuk anggur Prancis, keju Italia, dan wiski single-malt Skotlandia. Akan tetapi, kebijakan ini tidak berlaku untuk anggur, pasta, dan minyak zaitun Italia. Langkah ini dilakukan sebagai aksi pembalasan atas subsidi Uni Eropa pada pesawat besar.
Melansir Reuters, Kantor Perwakilan Dagang AS merilis daftar ratusan produk Eropa yang akan dikenakan tarif baru, termasuk kue, daging asap, mentega dan yogurt. Akan tetapi, dalam banyak kasus, tarif ini hanya diterapkan pada beberapa negara Uni Eropa saja, termasuk suku cadang kamera dan selimut dari Jerman yang diproduksi di Inggris.
Daftar ini juga termasuk sweater, pullover, barang kasmir dan pakaian wol buatan Inggris, serta minyak zaitun dari Prancis dan Spanyol, sosis babi yang diproduksi Uni Eropa dan produk daging babi lainnya selain ham, dan kopi Jerman.
Baca Juga: Percepatan pelarangan ekspor nikel bisa timbulkan masalah serius bagi Indonesia
Ada juga beberapa makanan Italia seperti Parmesan Reggiano, Romano dan keju provolone, buah-buahan, kerang dan yogurt. Tarif baru juga akan dikenakan untuk produk spareparts kamera Jerman dan Inggris, oven microwave industri, buku cetak, biskuit manis dan wafel.
Tarif baru akan mulai diberlakukan pada 18 Oktober.
Akan tetapi, sejumlah produk mendapatkan keringanan berupa penangguhan tarif. Produk tersebut antara lain cokelat, greek, minyak zaitun, helikopter, ikan beku, lobster, anggur bersoda, gelas tangkai dan ubin.
Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan pihaknya akan terus mengevaluasi kembali tarif ini berdasarkan perundingan mereka dengan Uni Eropa. AS berharap, kedua belah pihak menggelar pertemuan dalam upaya untuk menyelesaikan sengketa.
Baca Juga: U.S. widens trade war with tariffs on Airbus planes, French cheese, Scotch whisky
Sasaran utama tarif AS ini adalah pesawat Airbus buatan Uni Eropa, yang menghadapi pungutan tarif 10%. Hal ini dapat merugikan maskapai penerbangan AS seperti Delta, yang memiliki pesanan Airbus dengan nilai miliaran dolar.
Joseph Profaci, direktur eksekutif Asosiasi Minyak Zaitun Amerika Utara, mengatakan sebagian besar impor yang awalnya terancam pengenaan tarif tidak ada dalam daftar.
"Kami masih mencerna apa artinya bagi industri, akan tetapi total minyak zaitun yang terkena dampak sudah sangat berkurang," katanya kepada Reuters.
Importir makanan khusus pada bulan Agustus telah mendesak pemerintahan Trump untuk membatalkan penerapan tarif. Mereka beralasan hanya ada beberapa bahkan tidak ada produk domestik yang dapat menggantikan barang-barang impor.
Baca Juga: Produsen CPO sambut positif penundaan bea keluar untuk CPO
Asosiasi Makanan Khusus AS memprediksi, pengenaan tarif ini akan mempengaruhi 14.000 pengecer makanan khusus AS dan lebih dari 20.000 pengecer makanan lainnya.
Ralph Hoffman, wakil presiden eksekutif Schuman Cheese yang berbasis di New Jersey, salah satu importir terbesar keju keras Italia, mengatakan pengenaan tarif ini dapat memangkas impor perusahaannya sebesar 30% di tengah musim liburan.
“Terlihat sangat buruk. Mereka memukul industri keju dengan keras,” kata Hoffman.