kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang dagang AS ala Trump meluas hingga ke Uni Eropa


Kamis, 03 Oktober 2019 / 08:41 WIB
Perang dagang AS ala Trump meluas hingga ke Uni Eropa
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan pihaknya akan terus mengevaluasi kembali tarif ini berdasarkan perundingan mereka dengan Uni Eropa. AS berharap, kedua belah pihak menggelar pertemuan dalam upaya untuk menyelesaikan sengketa.

Baca Juga: U.S. widens trade war with tariffs on Airbus planes, French cheese, Scotch whisky

Sasaran utama tarif AS ini adalah pesawat Airbus buatan Uni Eropa, yang menghadapi pungutan tarif 10%. Hal ini dapat merugikan maskapai penerbangan AS seperti Delta, yang memiliki pesanan Airbus dengan nilai miliaran dolar. 

Joseph Profaci, direktur eksekutif Asosiasi Minyak Zaitun Amerika Utara, mengatakan sebagian besar impor yang awalnya terancam pengenaan tarif tidak ada dalam daftar.

"Kami masih mencerna apa artinya bagi industri, akan tetapi total minyak zaitun yang terkena dampak sudah sangat berkurang," katanya kepada Reuters.

Importir makanan khusus pada bulan Agustus telah mendesak pemerintahan Trump untuk membatalkan penerapan tarif. Mereka beralasan hanya ada beberapa bahkan tidak ada produk domestik yang dapat menggantikan barang-barang impor.

Baca Juga: Produsen CPO sambut positif penundaan bea keluar untuk CPO

Asosiasi Makanan Khusus AS memprediksi, pengenaan tarif ini akan mempengaruhi 14.000 pengecer makanan khusus AS dan lebih dari 20.000 pengecer makanan lainnya.

Ralph Hoffman, wakil presiden eksekutif Schuman Cheese yang berbasis di New Jersey, salah satu importir terbesar keju keras Italia, mengatakan pengenaan tarif ini dapat memangkas impor perusahaannya sebesar 30% di tengah musim liburan.

“Terlihat sangat buruk. Mereka memukul industri keju dengan keras,” kata Hoffman.




TERBARU

[X]
×