Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tanda-tanda perang dagang mereda semakin nyata. China sedang berkomunikasi intens dengan Amerika Serikat (AS) dan bersiap untuk membuat kemajuan dalam pembicaraan perdagangan pada Oktober nanti.
"Perusahaan-perusahaan China telah melakukan pembelian kedelai dan babi dari AS yang signifikan," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan Gao Feng, Kamis (26/9), seperti dikutip Reuters. Ia menambahkan, pembelian itu dikecualikan dari tarif.
Menurut Gao, China dan AS saling melengkapi di bidang pertanian dan ada banyak ruang untuk kerjasama lebih lanjut. Sebab, permintaan China untuk produk pertanian adalah yang berkualitas tinggi.
Baca Juga: Perang dagang mereda, impor kedelai China dari AS melonjak enam kali lipat
"Kami berharap, kedua belah pihak bisa bekerjasama dan mengambil tindakan nyata untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi kerjasama tersebut," ujar Gao.
"Kami mengharapkan, AS dan China bisa bertemu di tengah jalan, dan atas dasar kesetaraan dan saling menghormati, menemukan win-win solution melalui negosiasi. Ini akan menguntungkan China, AS, dan seluruh dunia," katanya.
Negeri tembok raksasa dan negeri uak Sam akan mengadakan pembicaraan perdagangan tingkat tinggi di Washington pada awal bulan depan. Diskusi pendahuluan sudah berlangsung di Ibu Kota AS pekan lalu.
Rabu (25/9), Badan Kepabeanan China melaporkan, impor kedelai China dari AS pada Agustus tahun ini melonjak enam kali lipat dibanding periode sama tahun lalu. Tiongkok, pembeli kedelai terbesar dunia, mendatangkan 1,68 juta ton komoditas itu dari AS.
Angka tersebut melejit 633% ketimbang setahun lalu yang hanya 265.377 ton. Dan, naik 84% dari bulan sebelumnya sebanyak 911.888 ton.
Baca Juga: Berefek buruk, Trump pertanyakan keputusan AS yang minta China menunda kunjungan
Impor kedelai dari AS merosot di paruh kedua 2018, setelah negeri tembok raksasa mengenakan tarif 25% terhadap produk negeri uak Sam termasuk kedelai Juli tahun lalu.
Tapi, perusahaan-perusahaan China melanjutkan pembelian sekitar 14 juta ton kedelai dari petani AS mulai Desember 2018 selama gencatan senjata sementara. Pembelian tersebut mereda pasca perang dagang antara Beijing dan Washington meningkat.
Cuma, setelah ketegangan perdagangan kembali melunak, perusahaan China melakukan dua pembelian besar kedelai bulan ini, menjelang pembicaraan tingkat tinggi pada bulan depan.